Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

30 April 2009

GOLKAR Bentuk Kubu Ketiga

JAKARTA -- Partai Golkar sudah mengantongi nama calon wakil presiden dan akan mengumumkannya dalam dua atau tiga hari mendatang. "Paling lambat pada Minggu (3 Mei)," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di Jakarta kemarin.

Agung, yang juga Ketua DPR, tidak membantah ketika wartawan menanyakan apakah calon wakil presiden yang akan digandeng Partai Golkar itu Wiranto. "Kami akan terus berkomunikasi dengan Hanura," kata dia.

Nama Wiranto juga sempat disodorkan oleh Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan Ryaas Rasyid ketika mengunjungi Kalla, Selasa malam lalu. “Jusuf Kalla setuju atas saran itu. Kemungkinan besar Wiranto bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi JK,” kata Agung.

Ketua DPP Golkar Syamsul Muarif, seusai rapat di Posko Golkar 2 di Jalan Ki Mangun Sarkoro 1, Jakarta Pusat, Selasa malam, mengakui bahwa nama mantan Panglima TNI itu termasuk calon pendamping Kalla. "Belum ada ketetapan nama calon wakil presiden. Salah satu di antaranya Wiranto," katanya.

Menurut Agung, keputusan yang diambil Golkar sesuai dengan dinamika politik. Di luar kubu Susilo Bambang Yudhoyono, yang didukung Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa, koalisi lain belum mencapai titik temu.

Selasa lalu, tim dari Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merintis pembentukan koalisi besar yang terdiri atas kedua partai itu ditambah Gerindra, Hanura, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Tapi koalisi yang menguasai 40 persen suara di pemilu legislatif itu sulit terwujud karena Golkar, PDIP, dan Gerindra sama-sama ngotot mengajukan calon presiden.

Karena itu, ada kemungkinan Golkar menggandeng Hanura. Menurut Agung, gabungan kursi di DPR dari kedua partai sudah memenuhi syarat minimal 25 persen untuk maju ke pemilihan presiden. “Saya yakin masih mencukupi."

Hingga kemarin gerakan membangun koalisi besar belum berhenti sama sekali. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali membentuk tim perunding untuk membahasnya. "Kami akan membikin tim kecil untuk mempelajari (konsep koalisi) dan merumuskan bersama-sama. Kalau cocok, kita jalan," kata Suryadharma setelah bertemu dengan Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden.

Menurut Suryadharma, gagasan koalisi besar sama dengan Golden Triangle, yang menghendaki komunikasi politik seluas-luasnya dengan melibatkan partai sebanyak mungkin. "Kami akan mempelajari apa sebetulnya isi koalisi besar itu. Tapi itu sangat positif," katanya.

Partai Demokrat tidak melihat munculnya gagasan koalisi besar itu sebagai ancaman serius. Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum tidak yakin koalisi yang sedang digagas Golkar dan PDIP itu mampu memenangi pemilihan presiden. Dia berpendapat koalisi besar bisa saja kalah oleh koalisi padat yang didukung para pemilih.

"Kata kunci dalam pemilihan presiden bukan ukuran koalisi, melainkan lebih kepada setrum politiknya dengan rakyat pemilih," kata Anas.

Anas mengatakan tidak mudah membangun koalisi besar. Semakin banyak partai, apalagi semuanya besar, semakin banyak hal yang mesti dirundingkan dan dikompromikan. Realitas juga menunjukkan koalisi besar tidak selalu bermakna koalisi kuat. "Apalagi kadang kala jalan pikiran dan aspirasi koalisi elite tidak selalu sama dengan suara atau selera rakyat," kata dia.Kurniasih Budi | Ninin Damayanti | EKO ARI WIBOWO

Tiga Kue Koalisi untuk Beringin

Dulu, sejarah politik Indonesia adalah milik Golkar. Puluhan tahun mereka menjadi partai besar dan berpengaruh. Tapi pusaran politik kali ini membuat limbung Partai Beringin. Mereka seperti tak siap menjadi oposisi. Inilah beberapa peluang yang masih tersisa:

1. Menggalang Poros Baru

Bila mereka gagal menggandeng gerbong PDI Perjuangan, mereka menggandeng Hanura melalui paket Kalla-Wiranto. Akan muncul tiga pasang calon dan membuka kemungkinan dua kali pemilihan

Pendukung: Golkar (14,6 persen) + Hanura (3,6 persen)

"Kami akan terus berkomunikasi dengan Hanura. Saya yakin masih mencukupi," kata Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono.

2. Gandeng Gerbong PDI Perjuangan

Pembicaraan kedua tim belum mengerucut pada nama calon. Megawati atau Kalla harus mengalah atau mereka menyokong calon baru.

Partai Gerindra masih ngotot meminta Prabowo menjadi calon RI-1. Partai Persatuan Pembangunan mulai mendekat.

Pendukung: Golkar (14,6 persen) + PDIP (14,1 persen) + PPP (5,2 persen) + Gerindra (4,3 persen) + Hanura (3,6 persen)

"Koalisi besar bukan untuk melawan SBY, tapi dibentuk untuk pemerintahan yang kuat dan stabil," kata Sekretaris Jenderal Golkar Soemarsono.

3. Kembali Bersama Demokrat

Inilah "dream team". Kubu Akbar Tandjung dan sejumlah pengurus Golkar tingkat kabupaten/kota menyokong peluang ini. Berisiko membelah Golkar, kecuali bila Kalla cukup "rela" dan setuju dirinya tak maju sebagai calon wakil presiden.

Pendukung: Demokrat (20,6 persen) + Golkar (14,6 persen) + PKS (8,1 persen) + PKB (5,1 persen)

"Saya kira peluang itu masih ada," ujar mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung.

Y. TOMI ARYANTO | KODRAT SETIAWAN | EKO ARI WIBOWO

Sumber : korantempo.com

Comments :

0 komentar to “GOLKAR Bentuk Kubu Ketiga”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET