Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

26 Mei 2009

Industri Boneka Kurang Tenaga Kerja

SOREANG, (PR).-
Sentra industri boneka di Kampung Sayati Hilir, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, saat ini kekurangan tenaga kerja. Akibatnya, banyak pesanan yang datang tidak mampu tertampung dan ditolak. Hal tersebut merupakan kejadian musiman yang biasa terjadi menjelang masa libur panjang sekolah seperti sekarang ini.

"Mulai dari sebulan yang lalu hingga akhir Juni mendatang, pesanan terus berdatangan dan produksi pun dilakukan hampir tanpa henti. Hanya, karena sumber daya manusia yang terbatas, banyak pesanan yang tidak tertampung," tutur Koordinator Sentra Industri Boneka Sayati, Sahroni, Jumat (22/5).

Menurut Sahroni, satu sentra industri boneka rata-rata memperoleh pesanan hingga 30.000 kodi dalam sebulan. Jumlah pesanan itu tidak dapat semuanya dikerjakan karena tenaga kerja yang masih terbatas.

Umumnya, seorang perajin baru memiliki empat hingga delapan pegawai saja. Padahal, idealnya ada dua belas pegawai yang bekerja kepada seorang perajin untuk mengerjakan tumpukan pesanan yang datang tersebut.

"Kalau ditotal, sentra industri ini masih membutuhkan 280 tenaga kerja lagi untuk disebar ke 64 perajin yang ada," kata Sahroni. Pegawai yang diperlukan adalah tenaga kerja yang terampil, terutama yang memiliki kemampuan menjahit.

Suhendi (35), salah seorang perajin, mengaku, ia dan delapan pegawainya saat ini kewalahan menyelesaikan pesanan tiga ratus kodi boneka untuk tempelan tas yang harus selesai dalam waktu dua minggu.

"Dalam sehari, kami hanya sanggup menyelesaikan dua belas kodi boneka. Walaupun idealnya pesanan ini dikerjakan oleh dua belas pegawai, mudah-mudahan semua barang bisa selesai tepat waktu," katanya.

Selain kekurangan tenaga kerja, kekurangan modal pun menjadi kendala lain yang dihadapi perajin. Jika dulu masih banyak pemesan yang memberikan uang muka terlebih dahulu, kini mereka justru mengutang pembayarannya, bahkan beberapa lama setelah barang selesai. Oleh karena itu, mau tidak mau perajin yang harus menyiapkan modal lebih dulu untuk membeli bahan baku. (A-184)***

Comments :

0 komentar to “Industri Boneka Kurang Tenaga Kerja”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET