SOREANG, (PR).-
Penularan virus flu burung dari satu komponen ke komponen lain dalam mata rantai distribusi unggas dapat dicegah secara dini. Caranya pun sederhana, yaitu setiap orang yang terlibat dalam masing-masing komponen mempraktikkan perilaku hidup sehat.
Cara paling mudah yang dapat dilakukan ialah dengan memastikan diri, lingkungan sekitar, serta alat-alat yang biasa digunakan saat berinteraksi langsung dengan unggas dijamin kebersihannya.
"Resepnya memang tidak sulit dan bukan merupakan sesuatu yang baru, karena anjuran berperilaku sehat sudah dipraktikkan nenek moyang kita sejak dulu," kata Koordinator Bidang Surveilans dan Monitoring Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Heru Setijanto.
Hal tersebut disampaikan Heru di sela-sela acara sosialisasi "Aksi 100% Bersih" yang digelar di Alun-alun Banjaran, Minggu (31/5). Dalam acara yang diselenggarakan atas kerja sama Komnas Pengendalian Flu Burung beserta USAID dan Community - Based Avian Influenza Control (CBAIC) itu disampaikan simulasi yang dapat ditiru langsung masyarakat disertai dengan sejumlah permainan yang menyelipkan materi-materi yang berkaitan dengan kampanye ini.
Kesadaran meningkat
Lebih lanjut Heru mengatakan, pada dasarnya temuan kasus positif flu burung di Indonesia cenderung berkurang. Kondisi tersebut dinilai Heru sebagai bukti nyata telah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan virus ini sedari dini.
Salah satu komponen yang perlu memperhatikan hal ini ialah masyarakat yang memelihara unggas di sekitar rumah tinggalnya. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Euis Rohayani menyebutkan, peternak yang tergolong dalam sektor IV tersebut yang cukup banyak ditemui di Kabupaten Bandung.
Selama tahun 2009, peternak dari sektor itu pula yang menyumbangkan temuan kasus positif flu burung di Kabupaten Bandung. Tiga kasus tersebut terjadi pada unggas peliharaan warga di Kecamatan Margaasih, Dayeuhkolot, dan Kecamatan Cimaung.
"Karena mereka mengusahakannya tanpa disengaja, terkadang ada sejumlah prosedur kebersihan yang mereka abaikan. Pemeliharaan unggasnya pun belum dilakukan secara intensif," kata Euis Rohayani. (A-184)***
Penularan virus flu burung dari satu komponen ke komponen lain dalam mata rantai distribusi unggas dapat dicegah secara dini. Caranya pun sederhana, yaitu setiap orang yang terlibat dalam masing-masing komponen mempraktikkan perilaku hidup sehat.
Cara paling mudah yang dapat dilakukan ialah dengan memastikan diri, lingkungan sekitar, serta alat-alat yang biasa digunakan saat berinteraksi langsung dengan unggas dijamin kebersihannya.
"Resepnya memang tidak sulit dan bukan merupakan sesuatu yang baru, karena anjuran berperilaku sehat sudah dipraktikkan nenek moyang kita sejak dulu," kata Koordinator Bidang Surveilans dan Monitoring Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Heru Setijanto.
Hal tersebut disampaikan Heru di sela-sela acara sosialisasi "Aksi 100% Bersih" yang digelar di Alun-alun Banjaran, Minggu (31/5). Dalam acara yang diselenggarakan atas kerja sama Komnas Pengendalian Flu Burung beserta USAID dan Community - Based Avian Influenza Control (CBAIC) itu disampaikan simulasi yang dapat ditiru langsung masyarakat disertai dengan sejumlah permainan yang menyelipkan materi-materi yang berkaitan dengan kampanye ini.
Kesadaran meningkat
Lebih lanjut Heru mengatakan, pada dasarnya temuan kasus positif flu burung di Indonesia cenderung berkurang. Kondisi tersebut dinilai Heru sebagai bukti nyata telah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan virus ini sedari dini.
Salah satu komponen yang perlu memperhatikan hal ini ialah masyarakat yang memelihara unggas di sekitar rumah tinggalnya. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Euis Rohayani menyebutkan, peternak yang tergolong dalam sektor IV tersebut yang cukup banyak ditemui di Kabupaten Bandung.
Selama tahun 2009, peternak dari sektor itu pula yang menyumbangkan temuan kasus positif flu burung di Kabupaten Bandung. Tiga kasus tersebut terjadi pada unggas peliharaan warga di Kecamatan Margaasih, Dayeuhkolot, dan Kecamatan Cimaung.
"Karena mereka mengusahakannya tanpa disengaja, terkadang ada sejumlah prosedur kebersihan yang mereka abaikan. Pemeliharaan unggasnya pun belum dilakukan secara intensif," kata Euis Rohayani. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “Perilaku Hidup Sehat Mencegah Flu Burung”
Posting Komentar