SOREANG, (PR).-
Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kab. Bandung keberatan dengan surat edaran Depdiknas yang mengimbau agar sekolah kejuruan membuka dua sif belajar, yakni pagi dan siang. Alasannya SMK dua sif tidak mungkin dilaksanakan, dan kalau dipaksakan bisa mengorbankan mutu lulusan SMK.
Hal itu dikatakan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kab. Bandung Drs. Carma Rahmat, di sela-sela khitanan massal dan temu alumni SMKN 1 Katapang, Minggu (28/6). Pernyataan sama juga dikatakan Ketua Yayasan SMK SMIP YPPT, Drs. H. Narkama, M.M.Pd.
"Surat edaran Depdiknas bertujuan meningkatkan daya tampung SMK akibat membeludaknya peminat. Di satu sisi edaran itu positif, tetapi perlu diperhatikan dampaknya," kata Carma.
Di Kab. Bandung terdapat tujuh puluh SMK negeri dan swasta dengan daya tampung sekitar 14.000 siswa. "Dengan semakin tingginya minat lulusan SMP/MTs., daya tampung SMK tak mencukupi. Namun, untuk membuka dua sif, yakni belajar pagi dan siang bukan perkara mudah," katanya.
Jumlah jam pelajaran termasuk praktikum, menurut Carma, sebanyak 44 jam/minggu sehingga siswa SMK belajar dari pukul 7.00-14.00 WIB. "Kalau buka sif siang berarti harus dimulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB atau minimal 20.00 WIB," katanya. (A-71)***
Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kab. Bandung keberatan dengan surat edaran Depdiknas yang mengimbau agar sekolah kejuruan membuka dua sif belajar, yakni pagi dan siang. Alasannya SMK dua sif tidak mungkin dilaksanakan, dan kalau dipaksakan bisa mengorbankan mutu lulusan SMK.
Hal itu dikatakan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kab. Bandung Drs. Carma Rahmat, di sela-sela khitanan massal dan temu alumni SMKN 1 Katapang, Minggu (28/6). Pernyataan sama juga dikatakan Ketua Yayasan SMK SMIP YPPT, Drs. H. Narkama, M.M.Pd.
"Surat edaran Depdiknas bertujuan meningkatkan daya tampung SMK akibat membeludaknya peminat. Di satu sisi edaran itu positif, tetapi perlu diperhatikan dampaknya," kata Carma.
Di Kab. Bandung terdapat tujuh puluh SMK negeri dan swasta dengan daya tampung sekitar 14.000 siswa. "Dengan semakin tingginya minat lulusan SMP/MTs., daya tampung SMK tak mencukupi. Namun, untuk membuka dua sif, yakni belajar pagi dan siang bukan perkara mudah," katanya.
Jumlah jam pelajaran termasuk praktikum, menurut Carma, sebanyak 44 jam/minggu sehingga siswa SMK belajar dari pukul 7.00-14.00 WIB. "Kalau buka sif siang berarti harus dimulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB atau minimal 20.00 WIB," katanya. (A-71)***
Comments :
0 komentar to “SMK Tolak Buka Sif Pagi & Siang”
Posting Komentar