PONTIANAK--MI: Penentuan tapal batas wilayah Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat (Kalbar) masih menyisakan sengketa berkepanjangan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawai Kolonel Nukman Kasodi mengatakan terdapat lima titik lokasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar yang masih belum disepakati kedua negara.
Kelima titik tapal batas itu masing-masing berada di Camar Bulan, Kabupaten Sambas, Patok D400, Gunung Raya, Sungai Buan dan Batu Aum, Kabupaten Bengkayang.
"Ada 1.450 hektare (ha) kawasan di Camar Bulan yang masih bermasalah dan sedang diperjuangkan penetapan batas wilayahnya. Sebab, selama ini penetapannya baru sebatas kesepakatan antartim (survei) dan belum ditandatangani oleh pejabat setingkat menteri kedua negara," kata Nukman dalam paparan mengenai masalah perbatasan di Kalbar di Pontianak, Kamis (2/7).
Ia mengatakan penentuan tapal batas itu sebenarnya pernah dibahas oleh kedua negara sekitar 30 tahun lalu, namun tidak dicapai kesepakatan dan hingga kini persoalan tersebut dibiarkan mengantung oleh pihak Malaysia.
Menurut Nukman pertemuan pada 1980-an itu untuk merevisi kesepakatan sebelumnya yang dibuat pada 1973 karena adanya kesalahan dalam penentuan dasar penetapan tapal batas. Namun, usul revisi ini ditolak oleh pihak Malaysia.
"Biasa. Kalau untuk urusan memperbaiki (perjanjian), Malaysia memang sering alot," ujarnya. (AR/OL-01)
Sumber : mediaindonesia.com
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawai Kolonel Nukman Kasodi mengatakan terdapat lima titik lokasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar yang masih belum disepakati kedua negara.
Kelima titik tapal batas itu masing-masing berada di Camar Bulan, Kabupaten Sambas, Patok D400, Gunung Raya, Sungai Buan dan Batu Aum, Kabupaten Bengkayang.
"Ada 1.450 hektare (ha) kawasan di Camar Bulan yang masih bermasalah dan sedang diperjuangkan penetapan batas wilayahnya. Sebab, selama ini penetapannya baru sebatas kesepakatan antartim (survei) dan belum ditandatangani oleh pejabat setingkat menteri kedua negara," kata Nukman dalam paparan mengenai masalah perbatasan di Kalbar di Pontianak, Kamis (2/7).
Ia mengatakan penentuan tapal batas itu sebenarnya pernah dibahas oleh kedua negara sekitar 30 tahun lalu, namun tidak dicapai kesepakatan dan hingga kini persoalan tersebut dibiarkan mengantung oleh pihak Malaysia.
Menurut Nukman pertemuan pada 1980-an itu untuk merevisi kesepakatan sebelumnya yang dibuat pada 1973 karena adanya kesalahan dalam penentuan dasar penetapan tapal batas. Namun, usul revisi ini ditolak oleh pihak Malaysia.
"Biasa. Kalau untuk urusan memperbaiki (perjanjian), Malaysia memang sering alot," ujarnya. (AR/OL-01)
Sumber : mediaindonesia.com
Comments :
0 komentar to “Lima Tapal Batas RI-Malaysia di Kalbar Masih Sengketa”
Posting Komentar