Panwaslu Terima 7 Kasus di Kab. Bandung

SOREANG, (PRLM).- Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bandung Enjang Surahman mengatakan selama pelaksanaan kampanye hingga pemungutan suara dilakukan, pihaknya menerima tujuh laporan kasus.

Namun tidak satu pun yang ditindaklanjuti secara pidana, karena beberapa kasus di antaranya tidak terbukti. Kalaupun memang melanggar, telah dihentikan atau gagal menemukan pelakunya.

"Lima kasus yang dilaporkan selama minggu tenang hingga waktu pemungutan ialah perihal adanya kecurigaan penggiringan massa oleh pejabat pemerintah untuk mendukung salah satu kandidat tertentu," tutur Enjang di sela-sela pelaksanaan rapat pleno penetapan rekapitulasi suara pilpres di Rumah Makan Sindang Reret, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis (16/7).

Laporan tersebut datang dari Kecamatan Ciwidey, Banjaran, dan Sikancung. Namun saat ditindaklanjuti, nyatanya tidak terbukti. "Itu dikarenakan adanya kecurigaan dari tim sukses pasangan lain yang menduga pencairan anggaran untuk desa sebagai bentuk suap," ucapnya.

Selain itu ada juga laporan pengrusakan kantor sekretariat dan papan nama, yang ketika ditindaklanjuti ternyata sama-sama tidak akurat.

Lebih lanjut Enjang mengatakan, dari semua laporan yang masuk, hanya dua kasus saja yang benar-benar merupakan pelanggaran.

Yang pertama ialah pemasangan spanduk yang berbau kampanye hitam yang menyudutkan salah satu pasangan calon. Sementara yang kedua ialah pengadaan syukuran menjelang pemungutan keesokan harinya yang dilakukan oleh salah satu anggota dari suatu partai.

"Pemasang spanduk gagal kami deteksi identitasnya, sedangkan kegiatan syukuran tersebut langsung kami bubarkan sebelum menjurus ke kampanye," katanya. (A-184/A-26).***