JAKARTA--MI: Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai pengeboman Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton terkait dengan pemilihan presiden (piplres) dinilai sangat tendensius dan akan memperkeruh suasana."Pernyataan SBY sangat provokatif dan memperkeruh suasana. Seharusnya dengan kondisi saat ini lebih difokuskan bagaimana mengatasi korban," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Jumat (17/7).
Menurutnya, pernyataan SBY jelas mengarah kepada lawan politiknya. Sebagai presiden, seharusnya lebih bijaksana menanggapi kejadian itu, karena akan merugikan semua elemen bangsa. "Apalagi pernyataan SBY yang mengatakan bahwa ada operasi militer yang ingin menggagalkan pelantikannya sebagai presiden, merupakan sebuah tudingan yang provokatif," ucapnya.
Ia juga mengatakan, ada juga kemungkinan pengeboman ini untuk mengalihkan isu kecurangan yang terjadi dalam pilpres. "Jangan maling teriak maling," tukasnya.
Karena itu ia minta peristiwa tersebut tidak dijadikan sebuah komoditas yang dapat memicu kekisruhan bangsa. "Jangan tuding menuding. Semua pihak tentu mengutuk aksi terorisme ini," kata Fadli.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan waspada, tidak mudah terpancing dengan rumor dan spekulasi yang bisa merusak persatuan nasional. (*/OL-01)
Sumber: mediaindonesia.com, Jumat, 17 Juli 2009 18:37 WIB
Comments :
0 komentar to “SBY Diminta tidak Berspekulasi Bom Marriott Terkait Pilpres”
Posting Komentar