SOREANG, (PR).-
Tiga puluh persen dari 1.455 koperasi yang ada di Kab. Bandung kini tidak aktif akibat kehilangan anggota dan menurunnya semangat anggota yang masih tersisa. Untuk mengaktifkan kembali koperasi-koperasi tersebut, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kab. Bandung melakukan sejumlah pendampingan dan pembinaan.
"Pada dasarnya koperasi merupakan salah satu penyokong sistem ekonomi yang cukup baik. Melalui koperasi, secara bersama-sama anggota berupaya mencapai dan mewujudkan kesejahteraannya," kata Kepala Seksi Pendaftaran Koperasi Jauhari yang mendampingi Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Purnama, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/7).
Jauhari mencontohkan, Koperasi Usaha Bersama (KUB) Rukun Mekar di Desa Cipagalo, Kec. Bojongsoang yang pada puncak peringatan Hari Koperasi ke-62 tahun 2009 di Samarinda, Kalimantan Timur, menerima penghargaan tingkat nasional sebagai koperasi berprestasi kelompok simpan pinjam.
"Padahal yang memprakarsai pendiriannya hanya sekelompok tukang kayu yang sepakat membentuk koperasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi lihat sekarang, anggotanya saja hampir tiga ribu orang dan asetnya sudah mencapai Rp 15 miliar," katanya.
Cerita sukses KUB Rukun Mekar itulah yang akan dibagikan kepada anggota koperasi lain, termasuk yang kini sudah tidak aktif berkegiatan, untuk memicu semangat dan motivasi mereka agar kembali menjalankan roda koperasi yang mereka rintis. Contoh lain yang diharapkan bisa menjadi motivasi ialah kesuksesan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) sebagai salah satu penghasil dan pemasok susu terbesar di Indonesia.
Menurut Jauhari, meski banyak koperasi yang tidak aktif, namun minat pendirian koperasi baru masih tinggi. Dari tahun ke tahun, jumlah koperasi yang ada di Kab. Bandung terus mengalami peningkatan. Sejak tahun 2008 saja, jumlah koperasi di Kab. Bandung bertambah menjadi dua belas koperasi. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “Tiga Puluh Persen Koperasi tidak Aktif”
Posting Komentar