Pedagang Mulai Naikkan Harga Elpiji

BANDUNG, (PRLM).- Harga elpiji ukuran 12 kg di Bandung belum merata, sebagian pedagang malah masih memberikan harga lama. Beberapa pedagang eceran di kawasan Jln. Setiabudhi, Bandung menjual elpiji ukuran 12 kg menjadi Rp 80.000,00 per tabung. Sementara pedagang di wilayah Pasar Sederhana menjual dengan harga lama, sambil menunggu reaksi pasar.

Per 10 Oktober, PT Pertamina resmi menaikkan harga elpiji kemasan 6, 12, dan 50 kg senilai Rp 100,00 per kg. Saat ini Pertamina membanderol elpiji ukuran 12 kg dengan harga Rp 70.200, 00, sedangkan ukuran 6 kg naik menjadi Rp 53.100,00. Khusus untuk kemasan 50 kg kini dijual dengan harga Rp 7.355,00 per kg atau Rp 367.750,00 per tabung dari Pertamina.

Menurut Yoyo, pemilik Toko Intisari di Jln. Setiabudhi, ia memilih menaikkan harga jual sebesar Rp 5.000,00 untuk mengantisipasi peningkatan harga. Sebelum kenaikan harga diumumkan, ia biasa melepas elpiji tabung 12 kg dengan harga Rp 75.000,00.

"Sampai sekarang saya belum mendapatkan pemberitahuan harga baru dari agen. Saya sudah menghubungi agen, mereka juga menunggu kepastian harga baru untuk mengurangi risiko," kata Yoyo.

Biasanya, kata Yoyo, pihak agen sudah memberitahukan tentang tanggal dan besaran kenaikan harga jauh-jauh hari atau paling lambat dua hari sebelum hari H. Namun, untuk kenaikan kali ini, ia mengaku baru mengetahui kabarnya melalui surat kabar.

Berbeda dengan Yoyo, Eva Said, pemilik Toko Manado di Jln. Sederhana mengaku masih menunggu reaksi pasar. Walaupun telah mengetahui rencana kenaikan harga sejak jauh-jauh hari, Eva mengatakan, ia tidak mau langsung menaikkan harga karena masih memiliki stok barang sebelumnya.

"Sebelum kenaikan, saya sudah dikasih tahu. Akan tetapi, berapa besar kenaikannya saya belum tahu. Saya sekarang menjual Rp 73.000,00-Rp 75.000,00. Paling nanti naiknya tidak jauh-jauh, dari agen sekitar Rp 1.500,00. Saya sendiri paling cuma ngambil untung Rp 1.000,00-Rp 1.500,00 per tabung. (A-150/A-147)***