Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

19 Oktober 2009

Reality Show Seleksi Menteri

Reality Show Seleksi Menteri

ACARA reality show di stasiun-stasiun televisi sejak Sabtu (17/10) dan Minggu (18/10) tergusur reality show dari Cikeas. Lakonnya seleksi calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Pemeran utamanya Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dibantu Wakil Presiden terpilih Boediono.

Bukan pertama kali Yudhoyono melakukan fit and proper test terhadap para calon menterinya. Acara serupa juga digelar pada 2004 ketika SBY menyusun Kabinet Indonesia Bersatu yang pertama.

Uji kelayakan para calon menteri ibarat sebuah tontonan. Layaknya sebuah tonil, dia harus dikemas sedemikian apik sehingga menarik. Harus didahului prolog, kemudian drama, dan ending. Publik dibuat penasaran mengikuti babak demi babak sejak penyisihan hingga siapa yang tersingkir di final.

Sejak Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Yudhoyono-Boediono sebagai pemenang Pilpres 2009, pintu bursa calon menteri sebenarnya praktis telah mulai diketuk. Yang mengetuknya, tak lain tak bukan, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dengan cara mematut diri, memasang iklan mempromosikan diri, dan melakukan aneka manuver. Ringkasnya memosisikan diri agar dilirik kembali.

Begitu pula partai politik yang berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Yudhoyono. Mereka mengirim curriculum vitae para kader yang dianggap patut menjadi menteri sambil sesekali mencari momentum menekan Presiden untuk menambah jatah kursi kabinet. Karena itu, tidak mengherankan jika lebih dari seratus nama yang mendaftar dan didaftar sebagai nominator menteri.

Presiden terpilih harus menyeleksinya menjadi 34 nama.

Banyaknya kandidat menteri itu menunjukkan betapa kekuasaan menjadi magnet yang menggoda. Kekuasaan diburu dengan berbagai cara oleh mereka yang belum mendapatkannya. Sebaliknya kekuasaan dipertahankan dengan berbagai cara pula oleh mereka yang telah mendekapnya.

Ritual seleksi calon menteri dibuat tahap demi tahap yang menegangkan. Para menteri yang masih menjabat harap-harap cemas dan aktivis partai dibikin deg-degan. Puncaknya ketika para kontestan dipanggil satu per satu menghadap Presiden. Mereka ditanya tentang komitmen, diberi wejangan, kemudian menandatangani pakta integritas dan kesetiaan kepada sang pemimpin. Para nomine yang telah menghadap ke Cikeas menjalani pula tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Apa hikmah ritual seleksi calon menteri itu? Presiden ingin menunjukkan dia amat serius memilih para pembantunya untuk membangun pemerintahannya lima tahun ke depan. Presiden memperlihatkan kepada rakyat bahwa yang kemudian diangkat menjadi menteri adalah anak bangsa yang berkualitas, yang dipilih tidak semata mengandalkan hak prerogatif presiden, tetapi dengan arif dan bijaksana.

Namun harapan satu hal, kenyataan hal lain. Pengalaman menunjukkan audisi serupa yang dilakukan pada 2004 tidak menghasilkan menteri yang istimewa. Buktinya, dalam lima tahun pemerintahan 2004-2009, Presiden Yudhoyono dua kali melakukan perombakan kabinet.

Pertama pada 2005 dan kedua 2007. Apakah mereka yang tersingkir itu karena tidak bermutu, hanya Presiden Yudhoyono yang tahu.

Bagi publik, reality show semacam itu bermanfaat. Selain hiburan, publik memiliki kesempatan mengevaluasi calon menteri sebelum mereka dilantik. Misalnya, apa yang diharapkan dari seorang menteri, yang pada jabatan sebelumnya sebagai Ketua DPR, lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam acara kenegaraan? Tetapi bagi mereka yang penuh harap menjadi menteri, reality show itu dapat memacu detak jantung karena telepon yang ditunggu-tunggu tidak kunjung tiba.

Sent from my BlackBerry® powered by

Comments :

0 komentar to “Reality Show Seleksi Menteri”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET