SOEKARNO-HATTA,(GM)-
Akibat ketidakjelasan operasional sistem trasportasi massal Trans Metro Bandung (TMB), sebanyak 10 armada bus (TMB) nganggur di pool DAMRI, Jln. Soekarno-Hatta tanpa ada perawatan dan pemeliharaan. Selain bus, kondisi selter-selter yang sudah dibangun pun menjadi tidak terawat dan terlihat kumuh.
Dari pantauan "GM", Sabtu (2/5), selter yang berada di seberang pintu masuk Terminal LeuwipPanjang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Tiang penyangga selter miring dan tidak tertancap ke tanah sehingga membahayakan orang yang melintas. Bukan hanya itu, bangku di dalam selter yang disediakan untuk penumpang TMB pun raib.
Sementara itu, selter yang ada di depan Pasar Caringin dijadikan tempat untuk mengais rezeki pedagang pulsa. Di selter tersebut, bangku dan tumpuan penumpang untuk menaiki TMB pun sudah raib.
Kondisi serupa terjadi pada selter di Cibiru, Margahayu Raya, dan di depan Kantor Samsat. Selter-selter tersebut dalam kondisi tidak terawat dan hanya digunakan sebagai tempat berteduh para calo dan sopir angkot.
Tidak ada anggaran
Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengakui, selama ini Pemkot Bandung tidak mengalokasikan dana khusus untuk perawatan 10 armada bus TMB dan selter tersebut. "Dana pemeliharaan yang sifatnya khusus memang tidak ada. Kita serahkan pemeliharaannya pada Dinas Perhubungan karena belum diserahkan dan diambil alih oleh DAMRI," ujar Dada saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, belum lama ini.
Dada mengaku 10 unit bus TMB tersebut hanya dititipkan di halaman pool DAMRI tanpa garasi yang memang diperuntukkan bagi penyimpanan armada hibahan dari Dephub tersebut. "Garasi dari mana, di sana memang tidak ada garasi, jadi ya di luar saja. Kita sudah minta agar tetap diperhatikan, walaupun belum beroperasi, jelasnya.
Pemkot Bandung berencana akan mengoperasikan kembali sistem transportasi massal tersebut pasca pemilihan presiden (pilpres). Untuk jalur operasinya masih dimungkinkan untuk diubah. Hal itu juga jika memang masih menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Kalau trayek dipindahkan bisa saja. Seandainya trayek lama masih bermasalah dan kontroversial, bisa jadi akan dipindahkan ke trayek lain. Daripada trayeknya tidak laku, lebih baik dipindah dan dicabut trayek lamanya," katanya.
Dihubungi terpisah, Kadishub Kota Bandung, Timbul Butar Butar mengatakan, kendati tidak ada dana khusus untuk pemeliharaan 10 unit bus TMB, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan. Namun pemeliharaannya terbatas pada mesin.
"Pemeliharaannya hanya dipanaskan mesinnya setiap hari agar tidak bermasalah nantinya. Tiga hari sekali dicuci dan dibersihkan," katanya. (B.114/fia.job)**
Akibat ketidakjelasan operasional sistem trasportasi massal Trans Metro Bandung (TMB), sebanyak 10 armada bus (TMB) nganggur di pool DAMRI, Jln. Soekarno-Hatta tanpa ada perawatan dan pemeliharaan. Selain bus, kondisi selter-selter yang sudah dibangun pun menjadi tidak terawat dan terlihat kumuh.
Dari pantauan "GM", Sabtu (2/5), selter yang berada di seberang pintu masuk Terminal LeuwipPanjang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Tiang penyangga selter miring dan tidak tertancap ke tanah sehingga membahayakan orang yang melintas. Bukan hanya itu, bangku di dalam selter yang disediakan untuk penumpang TMB pun raib.
Sementara itu, selter yang ada di depan Pasar Caringin dijadikan tempat untuk mengais rezeki pedagang pulsa. Di selter tersebut, bangku dan tumpuan penumpang untuk menaiki TMB pun sudah raib.
Kondisi serupa terjadi pada selter di Cibiru, Margahayu Raya, dan di depan Kantor Samsat. Selter-selter tersebut dalam kondisi tidak terawat dan hanya digunakan sebagai tempat berteduh para calo dan sopir angkot.
Tidak ada anggaran
Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengakui, selama ini Pemkot Bandung tidak mengalokasikan dana khusus untuk perawatan 10 armada bus TMB dan selter tersebut. "Dana pemeliharaan yang sifatnya khusus memang tidak ada. Kita serahkan pemeliharaannya pada Dinas Perhubungan karena belum diserahkan dan diambil alih oleh DAMRI," ujar Dada saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, belum lama ini.
Dada mengaku 10 unit bus TMB tersebut hanya dititipkan di halaman pool DAMRI tanpa garasi yang memang diperuntukkan bagi penyimpanan armada hibahan dari Dephub tersebut. "Garasi dari mana, di sana memang tidak ada garasi, jadi ya di luar saja. Kita sudah minta agar tetap diperhatikan, walaupun belum beroperasi, jelasnya.
Pemkot Bandung berencana akan mengoperasikan kembali sistem transportasi massal tersebut pasca pemilihan presiden (pilpres). Untuk jalur operasinya masih dimungkinkan untuk diubah. Hal itu juga jika memang masih menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Kalau trayek dipindahkan bisa saja. Seandainya trayek lama masih bermasalah dan kontroversial, bisa jadi akan dipindahkan ke trayek lain. Daripada trayeknya tidak laku, lebih baik dipindah dan dicabut trayek lamanya," katanya.
Dihubungi terpisah, Kadishub Kota Bandung, Timbul Butar Butar mengatakan, kendati tidak ada dana khusus untuk pemeliharaan 10 unit bus TMB, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan. Namun pemeliharaannya terbatas pada mesin.
"Pemeliharaannya hanya dipanaskan mesinnya setiap hari agar tidak bermasalah nantinya. Tiga hari sekali dicuci dan dibersihkan," katanya. (B.114/fia.job)**
Comments :
0 komentar to “10 Bus Nganggur di Pool DAMRI Selter TMB Tak Terawat”
Posting Komentar