KERTASARI,(GM)-
Kerusakan Jln. Kertasari sepanjang 7 km mulai dari Kp. Dangdang, Desa Cibeureum hingga Kp. Goa, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung telah menghambat dan mengganggu perekonomian warga setempat. Rencananya pembangunan jalan itu akan mendapat bantuan dari Gubernur Jabar sebesar Rp 1 miliar yang akan digulirkan tahun ini.
"Kerusakan jalan sepanjang 7 km itu sudah berlangsung selama 4 tahun terakhir," kata Camat Kertasari, Masum, S.I.P., M.Si. ketika dihubungi "GM", Minggu (10/5).
Menurut Masum, warga, terutama petani, telah berkali-kali mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Akibat jalan yang tak kunjung diperbaiki, mereka mengaku harus mengeluarkan ongkos lebih besar untuk mengangkut hasil pertanian.
"Sebagian besar warga Kec. Kertasari merupakan petani hortikultura, palawija, dan sayur-sayuran. Dampak dari kerusakan jalan itu, ongkos angkut (mobil) hasil bumi menjadi bertambah karena menganggu transportasi," katanya.
Warga, lanjut Masum, berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. "Kerusakan Jln. Kertasari akibat saluran air di pinggir jalan tidak bagus. Sepanjang jalan itu, sebagian ada saluran drainasenya dan sebagian tidak ada. Ketika hujan, air hujan menggenangi badan jalan dan akhirnya rusak," tuturnya.
Masum mengungkapkan, selain akibat saluran yang tidak baik, kerusakan Jln. Kertasari juga diakibatkan erosi yang disebabkan lahan kritis milik warga. Erosi membawa endapan lumpur sehingga menutupi badan jalan.
"Masih ada badan jalan yang tertutup lumpur akibat erosi, namun sudah bisa ditanggulangi dengan cara memberikan pembinaan terhadap para petani supaya memperhatikan lahan kritis yang rawan erosi," katanya.
Para petani, lanjut Masum, sudah mulai melakukan penghijauan dan mulai memahami cara menanggulangi lahan kritis. "Masih banyak lahan kritis milik warga yang perlu ditangani dengan penghijauan," katanya. (B.105)**
Kerusakan Jln. Kertasari sepanjang 7 km mulai dari Kp. Dangdang, Desa Cibeureum hingga Kp. Goa, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung telah menghambat dan mengganggu perekonomian warga setempat. Rencananya pembangunan jalan itu akan mendapat bantuan dari Gubernur Jabar sebesar Rp 1 miliar yang akan digulirkan tahun ini.
"Kerusakan jalan sepanjang 7 km itu sudah berlangsung selama 4 tahun terakhir," kata Camat Kertasari, Masum, S.I.P., M.Si. ketika dihubungi "GM", Minggu (10/5).
Menurut Masum, warga, terutama petani, telah berkali-kali mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Akibat jalan yang tak kunjung diperbaiki, mereka mengaku harus mengeluarkan ongkos lebih besar untuk mengangkut hasil pertanian.
"Sebagian besar warga Kec. Kertasari merupakan petani hortikultura, palawija, dan sayur-sayuran. Dampak dari kerusakan jalan itu, ongkos angkut (mobil) hasil bumi menjadi bertambah karena menganggu transportasi," katanya.
Warga, lanjut Masum, berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. "Kerusakan Jln. Kertasari akibat saluran air di pinggir jalan tidak bagus. Sepanjang jalan itu, sebagian ada saluran drainasenya dan sebagian tidak ada. Ketika hujan, air hujan menggenangi badan jalan dan akhirnya rusak," tuturnya.
Masum mengungkapkan, selain akibat saluran yang tidak baik, kerusakan Jln. Kertasari juga diakibatkan erosi yang disebabkan lahan kritis milik warga. Erosi membawa endapan lumpur sehingga menutupi badan jalan.
"Masih ada badan jalan yang tertutup lumpur akibat erosi, namun sudah bisa ditanggulangi dengan cara memberikan pembinaan terhadap para petani supaya memperhatikan lahan kritis yang rawan erosi," katanya.
Para petani, lanjut Masum, sudah mulai melakukan penghijauan dan mulai memahami cara menanggulangi lahan kritis. "Masih banyak lahan kritis milik warga yang perlu ditangani dengan penghijauan," katanya. (B.105)**
Comments :
0 komentar to “Jln. Kertasari Rusak Petani Mengeluh”
Posting Komentar