BANDUNG, (PRLM).- Sejumlah petani di Kabupaten Bandung melakukan kesepakatan di antara mereka, untuk menghadang upaya "pembelian paksa" lahan-lahan milik mereka oleh perusahaan pengembang perumahan. Langkah tersebut disadari berdasarkan pentingnya mempertahankan lahan-lahan pertanian, sebagai salah satu sumber pendapatan dan aspek sosial budaya lokal.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Bandung, H Nono Sambas, di Bandung, Minggu (24/5) mengatakan, semakin banyak petani di daerahnya, yang berupaya keras mencegah penjualan lahan-lahan milik mereka kepada perusahaan pengembang. Mereka berpikir logis, berapa pun besarnya nilai uang hasil penjualan lahan, seringkali akhirnya habis dan kurang bermanfaat dijadikan usaha lain, apalagi sering dihabiskan dibagi kepada para ahli waris.
"Kami juga sudah mencuat kekesalan, karena banyaknya perubahan situasi dan sosial budaya, akibat perubahan lahan pertanian menjadi areal bisnis perumahan. Banyak petani pada akhirnya menjadi menurun perekonomiannya, bahkan muncul penangguran, ditambah banyak situasi yang dirasakan mengganggu masyarakat akibat muncul keberagaman budaya yang tak sesuai budaya lokal," katanya. (A-81/A-147) ***
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Bandung, H Nono Sambas, di Bandung, Minggu (24/5) mengatakan, semakin banyak petani di daerahnya, yang berupaya keras mencegah penjualan lahan-lahan milik mereka kepada perusahaan pengembang. Mereka berpikir logis, berapa pun besarnya nilai uang hasil penjualan lahan, seringkali akhirnya habis dan kurang bermanfaat dijadikan usaha lain, apalagi sering dihabiskan dibagi kepada para ahli waris.
"Kami juga sudah mencuat kekesalan, karena banyaknya perubahan situasi dan sosial budaya, akibat perubahan lahan pertanian menjadi areal bisnis perumahan. Banyak petani pada akhirnya menjadi menurun perekonomiannya, bahkan muncul penangguran, ditambah banyak situasi yang dirasakan mengganggu masyarakat akibat muncul keberagaman budaya yang tak sesuai budaya lokal," katanya. (A-81/A-147) ***
Comments :
0 komentar to “KTNA Cegah Penjualan Lahan Pertanian”
Posting Komentar