SOREANG, (PR).-
Para penggemar sepak bola yang biasa menonton langsung pertandingan tim kesayangannya di Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, kini bisa sedikit tenang. AS (21), seorang spesialis pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di stadion bertaraf internasional itu, kini telah mendekam di balik jeruji besi Markas Kepolisian Sektor Soreang sejak 5 Mei lalu.
Unit Reserse Kriminal Polsek Soreang bahkan terpaksa menembak betis kanan AS karena tersangka berusaha melarikan diri tak lama setelah ditangkap. Pemuda asal Kampung Cibodas, Desa Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ini tertangkap basah saat berupaya membawa kabur sepeda motor Yamaha Mio hitam yang terparkir di luar stadion ketika berlangsungnya pertandingan antara Persib Bandung melawan Pelita Jaya Purwakarta.
"Kami memang sedang mengamati gerak-gerik tersangka karena sudah banyak laporan kehilangan sepeda motor di sekitar stadion. Kemudian masuk juga informasi yang memberitahukan rencana tersangka untuk kembali beraksi malam itu," tutur Kapolsek Soreang Ajun Komisaris Abdoel Harris Jakin kepada wartawan, Rabu (20/5).
Masukan informasi tersebut nyatanya benar. Tersangka yang datang dengan berbekal sebuah kunci astag mulai melancarkan aksinya. Hanya dalam waktu lima menit, sepeda motor yang diparkir tanpa pengamanan ekstra itu telah dikendarainya.
Saat akan membawa kabur sepeda motor hasil curiannya, petugas dengan sigap mencegat tersangka untuk mengamankannya. Malam itu juga, tersangka diminta untuk menunjukkan tempat penampungan sepeda motor yang pernah dicurinya selama ini.
Mencoba kabur
Dalam perjalanan menuju ke tempat penampungan itulah, tersangka berupaya melarikan diri. "Mau tak mau, terpaksa kami lumpuhkan dengan menembak kakinya," kata Harris lagi. Namun setelahnya, tersangka tidak lagi memberikan perlawanan dan kemudian menunjukkan tempat penampungan yang berlokasi di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Di tempat tersebut, polisi mendapati satu unit sepeda motor Yamaha Mio putih D 3590 XH, satu unit Yamaha Jupiter Z merah D 4659 ZE, satu unit Yamaha RX King itam, serta dua unit Yamaha Mio hitam lainnya yang sudah dicopot nomor polisinya. Harris menduga keenam unit sepeda motor tersebut hasil curian AS beberapa hari sebelumnya.
"Saya memang belum sempat menjualnya. Tapi biasanya satu unit bisa laku Rp 1,5 juta," ujar tersangka.
Meskipun telah berhasil mengamankan satu pencuri yang selama ini telah meresahkan warga, Harris meminta pengunjung Stadion Si Jalak Harupat untuk tetap berhati-hati terhadap kendaraan yang mereka.
"Lebih baik parkir di areal dalam stadion, supaya gampang terawasi. Jangan lupa juga untuk menggunakan kunci ganda sebagagi pengaman tambahan karena pencuri biasanya enggan membuang waktu membongkar dua kunci yang terpasang di satu sepeda motor," kata Harris menyarankan. (A-184)***
Para penggemar sepak bola yang biasa menonton langsung pertandingan tim kesayangannya di Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, kini bisa sedikit tenang. AS (21), seorang spesialis pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di stadion bertaraf internasional itu, kini telah mendekam di balik jeruji besi Markas Kepolisian Sektor Soreang sejak 5 Mei lalu.
Unit Reserse Kriminal Polsek Soreang bahkan terpaksa menembak betis kanan AS karena tersangka berusaha melarikan diri tak lama setelah ditangkap. Pemuda asal Kampung Cibodas, Desa Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ini tertangkap basah saat berupaya membawa kabur sepeda motor Yamaha Mio hitam yang terparkir di luar stadion ketika berlangsungnya pertandingan antara Persib Bandung melawan Pelita Jaya Purwakarta.
"Kami memang sedang mengamati gerak-gerik tersangka karena sudah banyak laporan kehilangan sepeda motor di sekitar stadion. Kemudian masuk juga informasi yang memberitahukan rencana tersangka untuk kembali beraksi malam itu," tutur Kapolsek Soreang Ajun Komisaris Abdoel Harris Jakin kepada wartawan, Rabu (20/5).
Masukan informasi tersebut nyatanya benar. Tersangka yang datang dengan berbekal sebuah kunci astag mulai melancarkan aksinya. Hanya dalam waktu lima menit, sepeda motor yang diparkir tanpa pengamanan ekstra itu telah dikendarainya.
Saat akan membawa kabur sepeda motor hasil curiannya, petugas dengan sigap mencegat tersangka untuk mengamankannya. Malam itu juga, tersangka diminta untuk menunjukkan tempat penampungan sepeda motor yang pernah dicurinya selama ini.
Mencoba kabur
Dalam perjalanan menuju ke tempat penampungan itulah, tersangka berupaya melarikan diri. "Mau tak mau, terpaksa kami lumpuhkan dengan menembak kakinya," kata Harris lagi. Namun setelahnya, tersangka tidak lagi memberikan perlawanan dan kemudian menunjukkan tempat penampungan yang berlokasi di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Di tempat tersebut, polisi mendapati satu unit sepeda motor Yamaha Mio putih D 3590 XH, satu unit Yamaha Jupiter Z merah D 4659 ZE, satu unit Yamaha RX King itam, serta dua unit Yamaha Mio hitam lainnya yang sudah dicopot nomor polisinya. Harris menduga keenam unit sepeda motor tersebut hasil curian AS beberapa hari sebelumnya.
"Saya memang belum sempat menjualnya. Tapi biasanya satu unit bisa laku Rp 1,5 juta," ujar tersangka.
Meskipun telah berhasil mengamankan satu pencuri yang selama ini telah meresahkan warga, Harris meminta pengunjung Stadion Si Jalak Harupat untuk tetap berhati-hati terhadap kendaraan yang mereka.
"Lebih baik parkir di areal dalam stadion, supaya gampang terawasi. Jangan lupa juga untuk menggunakan kunci ganda sebagagi pengaman tambahan karena pencuri biasanya enggan membuang waktu membongkar dua kunci yang terpasang di satu sepeda motor," kata Harris menyarankan. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “Spesialis Pencuri Motor di Jalak Harupat Dibekuk”
Posting Komentar