Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

04 Mei 2009

Titik Terang Konstelasi Politik

Senin, 04 Mei 2009 00:24 WIB

KONSTELASI politik menuju pemilihan presiden 8 Juli nanti kian jelas. Adalah pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang membuat peta politik pilpres menemukan titik terang melalui deklarasi keduanya menjadi capres-cawapres.

Publik tidak lagi disodori teka-teki rumit ihwal proses memilih pemimpin bangsa lima tahun ke depan. Dengan dideklarasikannya pasangan JK-Wiranto oleh Partai Golkar dan Partai Hanura, sekarang setidaknya secara politis sudah ada calon presiden dan wakil presiden yang definitif.
Asal usul keduanya pun jelas. Keduanya mengusung paham kebangsaan. Keduanya kombinasi yang komplet, yaitu kombinasi sipil dan militer serta kombinasi luar Jawa dan Jawa. Kiranya sejarah kelak akan mencatat inilah pertama kali seorang luar Jawa dicalonkan menjadi presiden. Bahkan, lebih spesifik lagi, dipertarungkan melalui pemilu langsung.

Bagi Partai Golkar, deklarasi pasangan JK-Wiranto sekaligus merupakan jalan keluar atas kemelut yang melilit partai itu. Elite partai terbelah menjadi dua faksi, yakni faksi yang berorientasi jangka panjang dengan mengusung calon presiden sendiri dan faksi yang mendesakkan keinginan jangka pendek dengan memilih jalan gampang merapat kepada SBY.
SBY sendiri yang diusung Partai Demokrat untuk menjadi capres juga kian mengerucutkan calon pendampingnya. Ia menyatakan cawapresnya akan berasal dari partai politik. Partai yang telah mendeklarasikan berkoalisi dengan SBY adalah PKS, PAN, PKB, dan mungkin PPP. Hal itu menunjukkan Partai Demokrat berkoalisi dengan partai yang berbasiskan Islam.
Yang telah disebut-sebut untuk mendampingi SBY adalah Hatta Rajasa dari PAN, Hidayat Nur Wahid dari PKS, dan mungkin Bachtiar Chamsyah dari PPP bila partai berlambang Kabah itu akhirnya ikut bergabung.

Kombinasi Jawa dan luar Jawa akan dipenuhi bila SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa atau Bachtiar Chamsyah, sekaligus juga memenuhi kombinasi militer-sipil.
Yang belum menentukan arah pilihan adalah Megawati Soekarnoputri yang diusung PDI Perjuangan. Sesungguhnya tidak banyak lagi pilihan bagi PDI Perjuangan, kecuali berkoalisi dengan Gerindra serta sejumlah partai guram yang mendapat suara di bawah ambang batas.
Tapi siapakah yang akan dicalonkan menjadi presiden? Bukankah Megawati dan Prabowo sama-sama diusung partai masing-masing untuk menjadi capres?
Bagaimana Megawati dan Prabowo menyelesaikan persoalan itu akan turut menentukan jalannya pertarungan pemilu presiden nanti. Bila jawabannya adalah munculnya alternatif baru, persaingan merebut kursi RI-1 akan semakin seru dan semarak.

Publik tentu saja berharap semakin cepat diumumkan semakin baik. Semakin baik karena dengan demikian, warga yang memiliki hak suara memiliki cukup banyak waktu untuk mempelajari rekam jejak masing-masing.
Oleh karena itu, sebaiknya SBY cepat-cepat mendeklarasikan cawapres yang akan mendampinginya. Begitu pula Megawati dan Prabowo pun segera mengambil keputusan sehingga konstelasi politik pilpres semakin terang benderang.

Sumber: mediaindonesia.com

Comments :

0 komentar to “Titik Terang Konstelasi Politik”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET