GATOT SUBROTO,(GM)-
Meski salah seorang kopilot sebuah maskapai penerbangan yang merupakan warga Surabaya diduga suspect flu babi (H1N1) dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, kedatangan wisatawan mancanegara ke Jabar tidak akan dibatasi. Kendati demikian, masuknya virus flu babi ke Jabar harus diantisipasi, di antaranya dengan memasang alat pemantau suhu panas di Bandara Husein Sastranegara.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Drs. Wawan Irawan saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Data Kepariwisataan dan Kebudayaan Jabar di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto Bandung, Selasa (12/5).
"Kita tidak perlu membatasi kedatangan wisatawan asing terkait adanya suspect flu babi yang dirawat di RSHS Bandung," katanya.
Wawan menyatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi masuknya virus flu babi melalui wisatawan mancanegara. Karena itu, di Bandara Husein Sastranegara telah dipasang alat pemantau suhu panas, sehingga jika ada wisatawan yang suhu badannya tinggi akan langsung direkomendasikan dirawat di rumah sakit. "Pembatasan wisatawan mancanegara tidak mungkin dilakukan, karena itu akan melanggar hak asasi manusia yang ingin berwisata," ujarnya.
Wawan menambahkan, hingga saat ini kondisi kepariwisataan di Jabar belum begitu terpengaruh dengan adanya isu flu babi. Namun, menurutnya, lambat laun isu kasus flu babi ini bisa berdampak terhadap sektor pariwisata Jabar apabila tidak mendapat penanganan serius dari berbagai pihak. "Jika sudah demikian, akan sulit untuk mengembalikannya ke kondisi semula," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Heryadi. Menurutnya, saat ini promosi kepariwisataan dan kebudayaan Jabar terus dilakukan, salah satunya dengan penyelenggaraan Jawa Barat Travel Exchange (JTX) 2009. (B.81)**
Meski salah seorang kopilot sebuah maskapai penerbangan yang merupakan warga Surabaya diduga suspect flu babi (H1N1) dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, kedatangan wisatawan mancanegara ke Jabar tidak akan dibatasi. Kendati demikian, masuknya virus flu babi ke Jabar harus diantisipasi, di antaranya dengan memasang alat pemantau suhu panas di Bandara Husein Sastranegara.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Drs. Wawan Irawan saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Data Kepariwisataan dan Kebudayaan Jabar di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto Bandung, Selasa (12/5).
"Kita tidak perlu membatasi kedatangan wisatawan asing terkait adanya suspect flu babi yang dirawat di RSHS Bandung," katanya.
Wawan menyatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi masuknya virus flu babi melalui wisatawan mancanegara. Karena itu, di Bandara Husein Sastranegara telah dipasang alat pemantau suhu panas, sehingga jika ada wisatawan yang suhu badannya tinggi akan langsung direkomendasikan dirawat di rumah sakit. "Pembatasan wisatawan mancanegara tidak mungkin dilakukan, karena itu akan melanggar hak asasi manusia yang ingin berwisata," ujarnya.
Wawan menambahkan, hingga saat ini kondisi kepariwisataan di Jabar belum begitu terpengaruh dengan adanya isu flu babi. Namun, menurutnya, lambat laun isu kasus flu babi ini bisa berdampak terhadap sektor pariwisata Jabar apabila tidak mendapat penanganan serius dari berbagai pihak. "Jika sudah demikian, akan sulit untuk mengembalikannya ke kondisi semula," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Heryadi. Menurutnya, saat ini promosi kepariwisataan dan kebudayaan Jabar terus dilakukan, salah satunya dengan penyelenggaraan Jawa Barat Travel Exchange (JTX) 2009. (B.81)**
Comments :
0 komentar to “Wisatawan ke Jabar Tak Akan Dibatasi”
Posting Komentar