SOREANG, (PRLM).- Sudah hampir empat bulan Jembatan Ciseah yang berada di Kampung Ciseah, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung dibiarkan dalam kondisi rusak. Kerusakan yang awalnya hanya berupa retakan-retakan pendek di bagian fondasi jembatan itu kini semakin melebar hingga sekitar 1,5 meter panjangnya.
Tak hanya fondasi jembatan saja yang sudah memperlihatkan kerusakan parah. Jalan di atas jembatan yang masih dilalui kendaraan dengan intensitas tinggi pun perlahan mulai miring permukaannya hingga condong ke salah satu sisi.
Berhubung belum ada upaya perbaikan sama sekali untuk membenarkan fondasi jembatan yang rusak, beberapa warga setempat sejak sebulan yang lalu berinisiatif menjaga situasi di sekitar jembatan. Ialah Dedi Junaedi (37), Rusmana (40), dan Suherna (33) yang tengah bertugas jaga saat "PRLM" menyambangi jembatan tersebut beberapa waktu lalu. "Kalau tidak dijaga seperti ini, kami khawatir jembatan tiba-tiba bisa ambles," ujar Dedi mewakili rekannya yang lain, Sabtu (13/6).
Kekhawatiran warga akan potensi jembatan yang ambles diakibatkan tingginya intensitas kendaraan yang melintas, mengingat jalan ini merupakan salah satu alternatif penghubung antara Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Katapang.
Dedi mengatakan, umumnya kendaraan yang melintasi jembatan ini adalah kendaraan besar bermuatan banyak yang hilir mudik menuju sejumlah pabrik yang berada di Kecamatan Katapang. Jenis kendaraan ini dikhawatirkan mengakibatkan tekanan tinggi ke jembatan yang fondasinya sudah rapuh ini.
Untuk itu, petugas yang tengah berjaga akan meminta pengemudi kendaraan-kendaraan besar seperti ini untuk memelankan kecepatannya saat melintas di atas jembatan yang melintas di atas Kali Ciwidey ini. Selain itu dipasang juga larangan melintas di salah satu badan jalan yang sudah miring agar tidak dilintasi kendaraan.
"Plang larangan itu diberikan Dinas Pekerjaan Umum sembari menunggu dilakukannya perbaikan. Awalnya ada sejumlah plang yang diberi, tapi beberapa di antaranya sudah hilang dibawa tangan-tangan tak bertanggung jawab," kata Rusmana. (A-184/A-147)***
Tak hanya fondasi jembatan saja yang sudah memperlihatkan kerusakan parah. Jalan di atas jembatan yang masih dilalui kendaraan dengan intensitas tinggi pun perlahan mulai miring permukaannya hingga condong ke salah satu sisi.
Berhubung belum ada upaya perbaikan sama sekali untuk membenarkan fondasi jembatan yang rusak, beberapa warga setempat sejak sebulan yang lalu berinisiatif menjaga situasi di sekitar jembatan. Ialah Dedi Junaedi (37), Rusmana (40), dan Suherna (33) yang tengah bertugas jaga saat "PRLM" menyambangi jembatan tersebut beberapa waktu lalu. "Kalau tidak dijaga seperti ini, kami khawatir jembatan tiba-tiba bisa ambles," ujar Dedi mewakili rekannya yang lain, Sabtu (13/6).
Kekhawatiran warga akan potensi jembatan yang ambles diakibatkan tingginya intensitas kendaraan yang melintas, mengingat jalan ini merupakan salah satu alternatif penghubung antara Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Katapang.
Dedi mengatakan, umumnya kendaraan yang melintasi jembatan ini adalah kendaraan besar bermuatan banyak yang hilir mudik menuju sejumlah pabrik yang berada di Kecamatan Katapang. Jenis kendaraan ini dikhawatirkan mengakibatkan tekanan tinggi ke jembatan yang fondasinya sudah rapuh ini.
Untuk itu, petugas yang tengah berjaga akan meminta pengemudi kendaraan-kendaraan besar seperti ini untuk memelankan kecepatannya saat melintas di atas jembatan yang melintas di atas Kali Ciwidey ini. Selain itu dipasang juga larangan melintas di salah satu badan jalan yang sudah miring agar tidak dilintasi kendaraan.
"Plang larangan itu diberikan Dinas Pekerjaan Umum sembari menunggu dilakukannya perbaikan. Awalnya ada sejumlah plang yang diberi, tapi beberapa di antaranya sudah hilang dibawa tangan-tangan tak bertanggung jawab," kata Rusmana. (A-184/A-147)***
Comments :
0 komentar to “Jembatan Ciseah Dibiarkan Rusak”
Posting Komentar