SOREANG, (PR).-
Pemkab Bandung melakukan mutasi besar-besaran kepala sekolah dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SMA/ SMK, sekaligus mengisi beberapa kekosongan jabatan kepala sekolah. Pada acara pelantikan itu, Bupati Bandung H. Obar Sobarna sempat kesal karena sebagian kepala sekolah tidak serius saat dilantik.
Kepala sekolah yang dilantik di Gedung M. Toha, Kompleks Pemkab Bandung, Jumat (26/6), terdiri atas 151 kepala TK dan SD baru, 319 kepala TK/ SD yang mengalami rotasi, 46 kepala SMP, 17 kepala SMA/SMK, dan 10 pengawas sekolah. Banyaknya kepala sekolah yang dilantik membuat Gedung M. Toha, yang berkapasitas sekitar seribu orang, penuh sesak.
Menurut Kepala SMPN 3 Ciparay Drs. Rucitta, M.M.Pd., kekesalan Bupati bisa dimaklumi karena sebagian kepala sekolah malah berbicara sendiri saat pengucapan janji. "Baru kali ini saya melihat Pak Bupati menegur dengan keras sehingga akhirnya semua terdiam," kata mantan Kepala SMPN 2 Cicalengka itu.
Tingkatkan IPM
Dalam sambutannya, Obar mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan kepala sekolah merupakan salah satu upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) sektor pendidikan. "Tiga prioritas pembangunan untuk mencapai peningkatan IPM, yakni pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Anggaran yang dikucurkan Pemkab Bandung untuk sektor pendidikan menempati urutan teratas, melebihi 20 persen APBD," ucapnya.
Jumlah anggaran pendidikan yang besar, ucap Obar, karena pendidikan memegang peranan penting terhadap maju atau mundurnya peradaban suatu bangsa. "Dengan anggaran yang besar, maka penanganan pendidikan harus serius dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat," katanya.
Obar juga mengingatkan, tujuan akhir pendidikan tidak sebatas nilai akademik atau lulus Ujian Nasional (UN), tetapi mewujudkan manusia yang beriman, bertakwa, berbudi luhur, menguasi iptek, dan berwawasan masa depan. "Untuk mewujudkan tujuan itu dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh komponen yang terlibat dalam pendidikan," katanya.
Para kepala sekolah, baik yang baru dilantik maupun yang sudah menjabat, diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang menyalahi aturan. "Kami tidak segan-segan untuk memberikan tindakan tegas bagi kepala sekolah yang melakukan perbuatan merugikan masyarakat," tutur Obar. (A-71)***
Pemkab Bandung melakukan mutasi besar-besaran kepala sekolah dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SMA/ SMK, sekaligus mengisi beberapa kekosongan jabatan kepala sekolah. Pada acara pelantikan itu, Bupati Bandung H. Obar Sobarna sempat kesal karena sebagian kepala sekolah tidak serius saat dilantik.
Kepala sekolah yang dilantik di Gedung M. Toha, Kompleks Pemkab Bandung, Jumat (26/6), terdiri atas 151 kepala TK dan SD baru, 319 kepala TK/ SD yang mengalami rotasi, 46 kepala SMP, 17 kepala SMA/SMK, dan 10 pengawas sekolah. Banyaknya kepala sekolah yang dilantik membuat Gedung M. Toha, yang berkapasitas sekitar seribu orang, penuh sesak.
Menurut Kepala SMPN 3 Ciparay Drs. Rucitta, M.M.Pd., kekesalan Bupati bisa dimaklumi karena sebagian kepala sekolah malah berbicara sendiri saat pengucapan janji. "Baru kali ini saya melihat Pak Bupati menegur dengan keras sehingga akhirnya semua terdiam," kata mantan Kepala SMPN 2 Cicalengka itu.
Tingkatkan IPM
Dalam sambutannya, Obar mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan kepala sekolah merupakan salah satu upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) sektor pendidikan. "Tiga prioritas pembangunan untuk mencapai peningkatan IPM, yakni pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Anggaran yang dikucurkan Pemkab Bandung untuk sektor pendidikan menempati urutan teratas, melebihi 20 persen APBD," ucapnya.
Jumlah anggaran pendidikan yang besar, ucap Obar, karena pendidikan memegang peranan penting terhadap maju atau mundurnya peradaban suatu bangsa. "Dengan anggaran yang besar, maka penanganan pendidikan harus serius dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat," katanya.
Obar juga mengingatkan, tujuan akhir pendidikan tidak sebatas nilai akademik atau lulus Ujian Nasional (UN), tetapi mewujudkan manusia yang beriman, bertakwa, berbudi luhur, menguasi iptek, dan berwawasan masa depan. "Untuk mewujudkan tujuan itu dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh komponen yang terlibat dalam pendidikan," katanya.
Para kepala sekolah, baik yang baru dilantik maupun yang sudah menjabat, diingatkan agar tidak melakukan tindakan yang menyalahi aturan. "Kami tidak segan-segan untuk memberikan tindakan tegas bagi kepala sekolah yang melakukan perbuatan merugikan masyarakat," tutur Obar. (A-71)***
Comments :
0 komentar to “Ratusan Kepala Sekolah di Kab. Bandung Dimutasi”
Posting Komentar