"HAyAng ditembak, hayang dibedil". Berulang-ulang kalimat pendek itu terucap dari mulut Ujang Rahmana (39) di sela-sela isak tangisnya yang tak disertai air mata.
Ucapan lelaki warga Kampung Pasirguna RT 2 RW 5, Desa Panyocokan, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung itu langsung mendapat respons dari warga sekitar, termasuk polisi yang tengah berkerumun di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Katapang, Kab. Bandung, Selasa (14/7).
Pertanyaan kenapa Ujang sampai memiliki keinginan seperti itu, berulang-ulang dilontarkan. Namun, tak satu pun jawaban pasti keluar dari mulutnya.
Warga dibuat semakin penasaran karena sebelumnya, sekitar pukul 10.30 WIB, Ujang baru saja melompat ke Sungai Citarum dari sisi jembatan Cilampeni. Aksi nekatnya sontak mencuri perhatian para pengendara yang kebetulan melintas di sana. Kemacetan panjang pun tak terelakkan.
Namun, upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan lelaki tersebut dengan terjun dari ketinggian sekitar 10 meter itu gagal. Kondisi air Sungai Citarum yang saat itu cukup dangkal dan arus yang tidak terlalu deras membuat tubuh Ujang hanya mengambang di permukaan. Sesekali wajahnya timbul tenggelam karena dia rupanya tidak pandai berenang.
"Sebelum terjun pun saya sudah curiga karena dia sempat menengadahkan kedua tangannya seperti sedang berdoa. Saat berada di dalam air, dia tidak bisa berenang. Tetapi untungnya, arus air menyeret tubuhnya ke tepi sungai yang penuh tumpukan sampah," kata Dedi Rustandi (33), warga Kampung Patrol RT 1 RW 7, Desa Cilampeni, Kec. Katapang, yang menyaksikan saat-saat terjunnya Ujang ke sungai.
Tanpa berpikir panjang, Dedi langsung terjun ke sungai, berupaya menyelamatkan Ujang. Namun, karena Ujang telanjur ingin mengakhiri hidupnya, ia berontak saat hendak ditolong dan berupaya melakukan perlawanan. Baru setelah seorang warga lainnya turut terjun untuk membantu, akhirnya Ujang bisa diangkat ke permukaan.
Tak lama kemudian, keluarga Ujang pun datang untuk menjemput. Namun, alasan mengapa lelaki bungsu di keluarganya itu hendak mengakhiri hidup masih belum terjawab.
Kurniasih (40), kakak Ujang, hanya berkata, "Dia memang sudah tujuh tahun ditinggal istrinya pergi menjadi TKW ke Malaysia, tetapi selama ini dia tak pernah berbuat macam-macam atau stres karenanya. Jadi saya juga penasaran kenapa dia bisa senekat itu," ujarnya. (Riesty Yusnilaningsih/"PR")***
Comments :
0 komentar to “7 Tahun Ditinggal Istri, Ujang Terjun ke Citarum”
Posting Komentar