SOREANG, (PR).-
Pasar II Banjaran yang ludes terbakar dua tahun lalu, saat ini telantar dan menjadi tempat pembuangan sampah. Sebanyak 465 pedagang korban kebakaran, sempat ditampung di pasar sementara yang dibangun di lahan milik salah seorang warga, namun kini yang masih bertahan hanya tinggal tujuh puluh pedagang.
"Pasar II yang terbakar pada 16 Agustus 2007 lalu, sampai kini dibiarkan telantar," kata Ketua Ikatan Warga Pasar Banjaran (Iwapa), H. Atam Gozali dan bendahara Iwapa, H. Eman, di ruang Komisi B DPRD Kab. Bandung, Kamis (2/7).
Menurut Atam, Pasar Banjaran terbagi dalam tiga lokasi yang berimpitan, yakni pasar I (800 pedagang), pasar II (465 pedagang), dan pasar III (360 pedagang). "Kios-kios di pasar I dan II sudah direhab setelah terbakar beberapa tahun lalu. Kini pasar II yang butuh perhatian," katanya.
Lokasi pasar II kini ditumbuhi rumput liar dan menjadi tempat pembuangan sampah sebagian pedagang pasar. "Setelah terbakar, Pemkab Bandung berinisiatif membangun pasar darurat dengan menyewa lahan milik Hj. Ipah. Sebanyak 465 pedagang pasar II pun pindah ke lokasi baru," ujarnya.
Akan tetapi, saat ini jumlah pedagang di pasar II tinggal tujuh puluh orang karena banyak yang pindah lokasi dagang atau beralih profesi. "Lokasi pasar sementara tidak strategis sehingga pembeli enggan datang. Akhirnya pedagang banyak yang bangkrut, dan tinggal tujuh puluh pedagang yang masih bertahan di sana," katanya.
Segera dibangun
Oleh karena itu, kata Atam, para pedagang pasar II mendesak Pemkab Bandung agar segera membangun kembali pasar yang terbakar . "Keinginan kami sederhana, yakni meminta kejelasan, kapan pasar II akan dibangun lagi?" katanya.
Para pedagang juga siap membangun kembali pasar II secara swadaya. "Kalau dana pemerintah kurang, para pedagang siap untuk swadaya. Kami juga siap membangun pasar I dan III dengan dana swadaya seizin pemerintah," katanya.
Pemkab Bandung dalam APBD 2009 telah mengalokasikan Rp 2 miliar untuk pembangunan pasar II dan Rp 225 juta untuk pengurukan lahannya. Dana tersebut, kata Atam, bisa digunakan untuk mengawali pembangunan Pasar Banjaran terpadu.
"Anggap saja pemerintah membangun pasar dimulai dari bagian belakang. Setelah pasar II beres, maka beralih ke pasar I atau pasar III sehingga Pasar Banjaran menjadi pasar yang nyaman. Tapi kalau bisa, jangan terlalu lama proses administrasinya di pemda," ucapnya.
Anggota Komisi B DPRD Kab. Bandung, H. Asep Anwar mengatakan, DPRD mendukung keinginan para pedagang untuk segera membangun pasar II. "Kasihan para pedagang yang harus tutup usaha akibat berjualan di tempat kurang layak," katanya. (A-71)***
Pasar II Banjaran yang ludes terbakar dua tahun lalu, saat ini telantar dan menjadi tempat pembuangan sampah. Sebanyak 465 pedagang korban kebakaran, sempat ditampung di pasar sementara yang dibangun di lahan milik salah seorang warga, namun kini yang masih bertahan hanya tinggal tujuh puluh pedagang.
"Pasar II yang terbakar pada 16 Agustus 2007 lalu, sampai kini dibiarkan telantar," kata Ketua Ikatan Warga Pasar Banjaran (Iwapa), H. Atam Gozali dan bendahara Iwapa, H. Eman, di ruang Komisi B DPRD Kab. Bandung, Kamis (2/7).
Menurut Atam, Pasar Banjaran terbagi dalam tiga lokasi yang berimpitan, yakni pasar I (800 pedagang), pasar II (465 pedagang), dan pasar III (360 pedagang). "Kios-kios di pasar I dan II sudah direhab setelah terbakar beberapa tahun lalu. Kini pasar II yang butuh perhatian," katanya.
Lokasi pasar II kini ditumbuhi rumput liar dan menjadi tempat pembuangan sampah sebagian pedagang pasar. "Setelah terbakar, Pemkab Bandung berinisiatif membangun pasar darurat dengan menyewa lahan milik Hj. Ipah. Sebanyak 465 pedagang pasar II pun pindah ke lokasi baru," ujarnya.
Akan tetapi, saat ini jumlah pedagang di pasar II tinggal tujuh puluh orang karena banyak yang pindah lokasi dagang atau beralih profesi. "Lokasi pasar sementara tidak strategis sehingga pembeli enggan datang. Akhirnya pedagang banyak yang bangkrut, dan tinggal tujuh puluh pedagang yang masih bertahan di sana," katanya.
Segera dibangun
Oleh karena itu, kata Atam, para pedagang pasar II mendesak Pemkab Bandung agar segera membangun kembali pasar yang terbakar . "Keinginan kami sederhana, yakni meminta kejelasan, kapan pasar II akan dibangun lagi?" katanya.
Para pedagang juga siap membangun kembali pasar II secara swadaya. "Kalau dana pemerintah kurang, para pedagang siap untuk swadaya. Kami juga siap membangun pasar I dan III dengan dana swadaya seizin pemerintah," katanya.
Pemkab Bandung dalam APBD 2009 telah mengalokasikan Rp 2 miliar untuk pembangunan pasar II dan Rp 225 juta untuk pengurukan lahannya. Dana tersebut, kata Atam, bisa digunakan untuk mengawali pembangunan Pasar Banjaran terpadu.
"Anggap saja pemerintah membangun pasar dimulai dari bagian belakang. Setelah pasar II beres, maka beralih ke pasar I atau pasar III sehingga Pasar Banjaran menjadi pasar yang nyaman. Tapi kalau bisa, jangan terlalu lama proses administrasinya di pemda," ucapnya.
Anggota Komisi B DPRD Kab. Bandung, H. Asep Anwar mengatakan, DPRD mendukung keinginan para pedagang untuk segera membangun pasar II. "Kasihan para pedagang yang harus tutup usaha akibat berjualan di tempat kurang layak," katanya. (A-71)***
Comments :
0 komentar to “Pedagang Desak Pemkab Bangun Pasar II Banjaran”
Posting Komentar