Disiapkan Rp 13 Miliar Rehabilitasi 27 Gedung SD

SOREANG, (PR).-
Sebanyak 27 sekolah dasar (SD) di Kab. Bandung akan direhabilitasi pada triwulan terakhir 2009. Dana rehabilitasi sekolah tersebut berasal dari APBD Kab. Bandung sebesar Rp 13 miliar.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bandung Drs. Juhana, M.M.Pd. ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/8), mengatakan, proses rehabilitasi tersebut kini sudah sampai pada tahap pelelangan. "Tinggal menentukan kontraktor, dan proses perbaikan bisa dijalankan," ucap Juhana.

Sebelumnya diberitakan, hingga 2009 jumlah ruang kelas yang rusak di Kab. Bandung sebanyak 1.453 ruang yang tersebar di 652 SD, baik negeri maupun swasta. April lalu, Pemkab Bandung berupaya agar kelas-kelas SD yang rusak bisa diperbaiki dengan cara mengusulkan perbaikan 701 lokal kelas yang tersebar di 322 SD kepada Sekretariat Kantor Wakil Presiden.

Setiap ruang kelas yang rusak seharusnya mendapatkan dana Rp 40 juta. Jadi untuk memperbaiki seluruh kelas rusak di Kab. Bandung membutuhkan Rp 58,1 miliar.

"Tiap saat jumlah ruang kelas yang rusak semakin bertambah, jadi memang harus dilakukan perbaikan secara bertahap sesuai anggaran yang ada," ucapnya. Saat ini, proses rehabilitasi tersebut masih ditangani Unit Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Bandung.

Selain itu, tahun ini juga dilakukan relokasi SDN Nagreg yang terkena projek pembangunan jalan lingkar Nagreg. "Tanahnya sudah tersedia, karena dibantu oleh pemprov dan Bina Marga," ucap Juhana.

Untuk sekolah menengah pertama (SMP), menurut Juhana, kini sedang disiapkan langkah untuk membangun lima SMP di Kec. Ciwidey, Baleendah, Paseh, Cilengkrang, dan Kec. Rancaekek. "Kalau untuk SMP, tidak ada anggaran rehabilitasi, karena yang ada adalah pembangunan unit sekolah baru (USB)," ujarnya.

Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan USB tersebut, masing-masing sebesar Rp 1,2 miliar. "Untuk pembangunan USB, kami baru tanda tangan nota kesepahaman (Mo U), tapi semoga tahun ini sudah bisa dijalankan," ucapnya.

Untuk SMA, tahun 2009 ini tidak ada rencana rehabilitasi atau pembangunan USB. "Kami sedang merencanakan pembangunan SMA di Majalaya, tapi sekarang baru tahap pembebasan lahan, jadi sepertinya pembangunan belum bisa dilakukan tahun ini," kata Juhana. (A-175)***