GARUT, (PR).-
Jembatan gantung di atas Sungai Cimanuk yang menghubungkan Kampung/Desa Cipicung di Kecamatan Banyuresmi dan Kampung Cibuluh, Desa Karangpawitan di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut terputus, Minggu (2/8). Akibat kejadian tersebut, tujuh belas siswa SMA/SMK Muhammadiyah Banyuresmi, sebagian di antaranya anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Banyuresmi terluka. Bahkan, empat orang di antaranya mengalami luka berat dan harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSU dr. Slamet Garut.
Empat siswa yang mengalami luka berat yaitu Yandi (18) dengan luka patah tulang tangan kiri, Siti Aisyah (16) luka patah tulang kaki kiri, Hanifah (16) luka pada wajah, dan Intan Andini (16) luka pada punggung. Para siswa yang mengalami luka ringan diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat penanganan medis.
Kejadian bermula ketika 43 siswa dari SMA/SMK hendak melakukan pesiar di sela-sela dua minggu latihan pasukan pengibar bendera (paskibra) sebagai persiapan upacara HUT ke-64 RI pada 17 Agustus 2009 mendatang di Kecamatan Banyuresmi. Perjalanan dekat pun dipilih para pembimbing dari Banyuresmi menuju Karangpawitan dengan melintasi jembatan yang hanya berjarak sekitar lima ratus meter dari sekolah di Jalan Hasan Arif, Banyuresmi.
"Saat mulai melintas, tiba-tiba tali jembatan putus dan kami yang sedang ada di atasnya langsung terjatuh ke bawah dan semua menjerit," ujar salah seorang korban luka berat, Intan Andini (16). Dia merasa tak mendengar suara apa pun saat jembatan tersebut putus. "Tahu-tahu sudah ada di bawah. Saya sakit di punggung dan kaki," katanya.
Hal serupa diungkapkan Uju (50), warga sekitar yang menyaksikan putusnya jembatan gantung tersebut. "Saya sedang di sungai, melihat di atas ada anak-anak sekolah mau lewat sambil nyanyi-nyanyi. Mereka melintasi jembatan satu-satu sambil memegang tali pinggirnya. Tiba-tiba, langsung putus dan semua jatuh," ujarnya.
Uju langsung melompat ke sungai untuk menolong para siswa yang terluka. Sebagian di antaranya mengalami luka pada bagian kaki, tangan, kepala, dan wajah. Menurut Uju, sebelum ada jembatan, warga melintasi kedua kampung tersebut menggunakan rakit di badan sungai. "Padahal, jembatan itu baru dioperasikan sekitar delapan bulan lalu," ungkapnya.
Pemancang patah
Berdasarkan pemantauan "PR" di lapangan, jembatan tersebut memiliki panjang 48 meter dan lebar 1,5 meter. Ketinggian jembatan dari sungai sekitar sepuluh meter. Terbuat dari papan kayu, sedangkan pegangannya dari besi dan kawat.
Pembina Paskibra SMA/SMK Muhammadiyah Banyuresmi Usep Nurdin menuturkan, dia bersama pembina lainnya, Iin sudah memperingatkan para siswa agar tidak melintasi jembatan dalam waktu bersamaan. Ketika tali jembatan putus, Usep yang sedang berada di tengah jembatan langsung berpegangan kuat pada tali jembatan. "Saya dan sejumlah anak langsung bergelantungan di atas jembatan. Kalau tali dilepaskan, badan saya menimpa mereka dan semua terjatuh. Saya pegangan kuat sambil menuruni jembatan pelan-pelan dan mengangkut yang terluka," ujarnya menjelaskan.
Menjelang peringatan HUT ke-64 RI yang tinggal beberapa hari lagi, Usep harus mempersiapkan anggota tim paskibra baru karena sejumlah personel utama mengalami luka-luka, termasuk komandan peleton, Yandi. "Kami mungkin akan mencari personel pengganti," ungkapnya.
Kepala Kepolisian Resort Garut Ajun Komisaris Besar Rusdi Hartono didampingi Kepala Kepolisian Sektor Banyuresmi Ajun Komisaris Asep Suherli menyatakan, dugaan sementara penyebab jembatan putus adalah kelebihan beban. "Dilihat dari konstruksi bangunannya juga agak kurang solid. Nanti kami teliti lebih jauh, terutama dilihat dari bagian penambat besi dan kawat yang patah," ujarnya.
Bupati Garut Aceng H.M. Fikri yang juga meninjau ke lokasi menyatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan segera memperbaiki jembatan tersebut sebagai jalur utama lintas Banyuresmi-Karangpawitan. "Saya menyayangkan tidak adanya rambu peringatan tonase jembatan," katanya.
Dia berjanji Pemkab Garut menanggung semua biaya perawatan korban luka-luka. (A-158)***
Comments :
0 komentar to “Jembatan Ambrol, Belasan Siswa Terluka”
Posting Komentar