
SEBENTAR lagi kita akan memasuki tanggal keramat bangsa Indonesia, yakni HUT ke-64 Proklmasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2009. Namun, rasanya suasana menjelang kemerdekaan ini kian kurang semangat dan meriah. Mungkin sebagian rakyat kita telah mengalami krisis nilai kemerdekaan. Padahal, bila kita kenang kembali sejarah masa lalu, tiga ratus tahun kita dijajah. Tak sedikit kerugian nyawa, darah, dan air mata rakyat serta para pejuang demi merebut kemerdekaan.
Dahulu, untuk mengibarkan atau bahkan ketahuan menyembunyikan bendera Merah Putih pun, nyawa taruhannya. Namun, di zaman kemerdekaan ini, khususnya di bulan Agustus, tak sedikit orang terkesan malas mengibarkan bendera bangsa sendiri, di depan rumah, kantor, atau diikat di kendaraan bermotor, baik kendaraan umum maupun pribadi.
Rasanya, kita sudah kehilangan semangat akan nilai kemerdekaan, minimal semangat untuk mengibarkan bendera Merah Putih, seminggu sebelum hari H. Ataukah kesadaran dan inisiatif bangsa sudah menurun? Sementara itu, bila ada perintah dari pemerintah untuk mengibarkan bendera Merah Putih di rumah atau di kendaraan, orang baru mau melaksanakannya. Para pahlawan pasti menangis melihat hal itu
Diperhatikan tiga tahun terakhir ini, khususnya pengendara bermotor hampir tidak mengibarkan bendera Merah Putih di kendaraaan mereka. Bahkan, mungkin bagi pengendara yang berani mengibarkan bendera Merah Putih di bulan Agustus ini, akan kelihatan aneh, jadi bahan perhatian, senyuman, dan cibiran. Padahal, setidaknya ini adalah sikap inisiatif dan semangat akan nilai kemerdekaan serta memotivasi yang lain untuk mau meluangkan waktu mengibarkan bendera di kendaraan mereka.
Pada akhirnya, walaupun mengibarkan bendera adalah hak individu, namun secara umum mencerminkan hak bangsa dan negara yang merdeka. Kita berharap, menjelang peringatan Kemerdekaan Indonesia, mengibarkan bendera Merah Putih lebih semangat daripada mengibarkan bendera partai. Selain itu, semangat nilai perjuangan dan kemerdekaan bangsa dari generasi ke generasi tetap terjaga.
Comments :
0 komentar to “Krisis Nilai Kemerdekaan”
Posting Komentar