SOREANG, (PRLM).- Pengembangan Kota Baru Tegalluar seluas 3.500 hektar dinilai amat lamban sehingga saat ini Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) juga belum digodok. Padahal, Kota Baru Tegalluar sudah dimulai sejak tahun 2001 lalu yang nantinya akan terhubungkan dengan kawasan pengembangan Kota Bandung di Gedebage.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Kab. Bandung dari Partai Golkar, H. Dadang Supriatna, di ruang Fraksi Partai Golkar, Kamis (27/8).
“Kalau melihat waktu tujuh tahun sejak dicanangkan pada tahun 2007, maka terasa lama. Namun pengembangan Kota Baru Tegalluar memang butuh waktu,” katanya.
Rencananya Kota Baru Tegalluar seluas 3.500 hektar meliputi Desa Tegalluar (Kec. Bojongsoang) seluas 750 hektar, 400 hektar di empat desa Kec. Cileunyi yakni Desa Cibiru Hilir, Desa Cileunyi Kulon, Desa Cileunyi Wetan, dan Desa Cimekar. Sedangkan Kec. Solokan Jeruk seluas 250 hektar di Desa Bojong Emas, Desa Solokan Jeruk, dan Desa Rancakasumba, serta 1.700 hektar di tiga desa Kec. Rancaekek yaitu Desa Sukamanah, Desa Tegal Sumedang, dan Desa Rancaekek Kulon.
Menurut Dadang, nantinya Kota Baru Tegalluar menjadi kawasan baru yang diisi dengan industri, perumahan baik horisontal maupun vertikal (apartemen), dan kawasan pendidikan.
Comments :
0 komentar to “Pengembangan Kota Baru Tegalluar Sangat Lambat”
Posting Komentar