
SOREANG, (PR).-
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Bandung menanti realisasi Pemprov Jabar dalam pemberian tenda untuk sekolah darurat. Rencananya, pemberian tenda tersebut akan dipenuhi, Minggu (27/9) hari ini.
"Janjinya memang besok (Minggu ini-red.). Namun, kami masih belum tahu berapa banyak tenda yang akan dikirimkan untuk menjadi ruang kelas darurat," ucap Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Disdikbud Kab. Bandung Juhana, Sabtu (26/9).
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Bandung membutuhkan 376 tenda untuk membuat sekolah-sekolah darurat, karena KBM akan dimulai Rabu (30/9). Pihak sekolah juga diimbau agar menggandakan sif untuk menyiasati kekurangan tenda.
Tenda yang digunakan, kata Juhana, yaitu tenda peleton berukuran 7 x 8 meter untuk satu ruang kelas. "Kami memakai model yang darurat dulu, sisanya dibuat dari bambu dan memanfaatkan ruang kelas yang masih bisa digunakan," kata Juhana.
Ia berharap, tenda tersebut bisa didistribusikan tepat waktu sehingga para siswa bisa mulai belajar tanpa hambatan. "Akan tetapi kalau tidak ada, ya terpaksa bisa belajar di mana saja," ucapnya.
Alokasi
Camat Cimaung Ajat Sudrajat, saat dihubungi Sabtu kemarin mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui berapa tenda yang dialokasikan untuk menggantikan sekolah yang rusak di Kec. Cimaung. "Sampai sekarang belum ada. Katanya akan rapat hari Selasa untuk penentuan alokasi, padahal Rabu sudah mulai belajar," ucapnya.
Namun, kata Ajat, hal itu tidak menjadi hambatan karena sejak beberapa hari pascagempa, pembangunan secara swadaya oleh masyarakat Cimaung sudah dilakukan. "Ruang kelas yang rusak juga hanya dua belas unit, jadi bisa disiasati dengan penggabungan ke kelas lain. Kalaupun tidak ada tenda juga tak masalah," tuturnya. Ditambahkan pula, di Kec. Cimaung, ada 3 SD dan 1 SMP yang rusak.
Hal yang sama juga dikatakan Camat Banjaran Iman Irianto. "Tidak ada sekolah yang rusak parah di Banjaran. Makanya, kami tidak tergantung pada bantuan tenda sekolah darurat. Hanya, sampai sekarang masih belum ada sosialisasi mengenai hal itu," katanya.
Dari bambu
Sementara itu, Disdikbud Kab. Bandung juga mengusulkan pembangunan sejumlah ruang kelas yang terbuat dari bambu sebagai sekolah darurat kepada Pemprov Jabar. Penentuan titik pembangunan ruang kelas dari bambu berdasarkan parahnya kerusakan akibat gempa bumi.
"Sebenarnya kami sangat tidak mempermasalahkan bentuk fisik dari pembangunan sekolah darurat, bisa dari tenda atau bambu, yang penting saat belajar-mengajar semua siswa bisa belajar. Namun saat ini, kami sedang mengupayakan pembangunan ruang kelas dari bambu untuk sekolah yang rusaknya parah dan berada di titik rawan gempa," ucap Juhana menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya baru mengajukan pembangunan ruang kelas dari bambu di empat titik, yaitu di Kec. Rancabali, Kec. Kertasari, dan dua lainnya di Kec. Pangalengan, tepatnya di desa Sukamanah dan desa Pangalengan.
Berdasarkan data Disdikbud Kab. Bandung, sebanyak 258 SD, 28 SMP, 9 SMA, dan 5 SMK rusak akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. Sementara total ruangan kelas yang rusak 1.045 unit. (A-175)***
Comments :
0 komentar to “Bantuan Tenda Sangat Ditunggu”
Posting Komentar