SOREANG, (PRLM).- Korban bencana gempa di Kab. Bandung mulai mengeluhkan distribusi bantuan yang dinilai lambat dan tidak merata. Sebab, seluruh bantuan dipusatkan di posko Kantor Kecamatan Pangalengan, Jln. Raya Pangalengan, Kab. Bandung.
Hal tersebut dikeluhkan Siti (18), warga Desa Pangalengan, Kec. Pangalengan. "Sahur cuma mi instan, kita di sini juga jarang mendapat bantuan. Begitu yang dekat posko, apalagi yang jauh," ucapnya.
Camat Kertasari, Masum, juga mengeluhkan hal serupa. "Pada umumnya di Kec. Kertasari memang sudah terjamah bantuan, tetapi belum maksimal, ada juga sebagian yang belum merata," katanya.
Menurut Masum, bantuan yang paling banyak dibutuhkan adalah makanan, selimut, dan pakaian. Di Kec. Kertasari, sebanyak 2.967 rumah rusak berat dan 3.894 rumah rusak ringan. Sementara jumlah korban luka ringan sebanyak 241 orang, dan 30 orang menderita luka berat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Pangalengan Haris Taufik membenarkan bahwa seluruh bantuan resmi dikumpulkan di posko Kantor Kec. Pangalengan. "Supaya lebih terdata dan memudahkan koordinasi," ucapnya.
Namun, Haris tak menampik jika masih diperlukan banyak evaluasi agar bantuan dapat lebih maksimal didistribusikan. "Untuk itu kami juga mengimbau agar pemerintah melakukan pendataan ulang dampak kerusakan gempa di Kab. Bandung, sehingga bantuan bisa didistribusikan dengan lebih maksimal," ujarnya.
Haris mengatakan, ia juga menerima banyak keluhan seputar bantuan yang belum dilakukan secara merata. "Mekanismenya adalah dari warga, kemudian didata di RT, kemudian RW, lalu ke tingkat desa, dan ke Satkorlak di Kecamatan. Dan di posko ini juga merupakan posko pusat untuk seluruh Kab. Bandung," ucap Haris menjelaskan.
Selain itu, faktor demografi Kab. Bandung dengan medan agak berat dan persebaran warga yang luas, juga disebut Haris sebagai suatu kendala. "Yang harus dilayani kan se-Kabupaten Bandung, sehingga diperlukan pengaturan lebih baik agar bisa kontinu, agar seluruh masyarakat bisa merasakan. Tetapi kalau ada yang lapor langsung ke kami, nanti akan ditangani," ucapnya.
Pada Sabtu (5/9) pagi, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga datang dan menyumbangkan Rp 500 juta untuk korban gempa di Jabar. Sumbangan itu juga dimaksudkan sebagai bentuk simpati rakyat Aceh terhadap bencana gempa yang terjadi di Jabar. (A-175/A-147)***
Hal tersebut dikeluhkan Siti (18), warga Desa Pangalengan, Kec. Pangalengan. "Sahur cuma mi instan, kita di sini juga jarang mendapat bantuan. Begitu yang dekat posko, apalagi yang jauh," ucapnya.
Camat Kertasari, Masum, juga mengeluhkan hal serupa. "Pada umumnya di Kec. Kertasari memang sudah terjamah bantuan, tetapi belum maksimal, ada juga sebagian yang belum merata," katanya.
Menurut Masum, bantuan yang paling banyak dibutuhkan adalah makanan, selimut, dan pakaian. Di Kec. Kertasari, sebanyak 2.967 rumah rusak berat dan 3.894 rumah rusak ringan. Sementara jumlah korban luka ringan sebanyak 241 orang, dan 30 orang menderita luka berat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Pangalengan Haris Taufik membenarkan bahwa seluruh bantuan resmi dikumpulkan di posko Kantor Kec. Pangalengan. "Supaya lebih terdata dan memudahkan koordinasi," ucapnya.
Namun, Haris tak menampik jika masih diperlukan banyak evaluasi agar bantuan dapat lebih maksimal didistribusikan. "Untuk itu kami juga mengimbau agar pemerintah melakukan pendataan ulang dampak kerusakan gempa di Kab. Bandung, sehingga bantuan bisa didistribusikan dengan lebih maksimal," ujarnya.
Haris mengatakan, ia juga menerima banyak keluhan seputar bantuan yang belum dilakukan secara merata. "Mekanismenya adalah dari warga, kemudian didata di RT, kemudian RW, lalu ke tingkat desa, dan ke Satkorlak di Kecamatan. Dan di posko ini juga merupakan posko pusat untuk seluruh Kab. Bandung," ucap Haris menjelaskan.
Selain itu, faktor demografi Kab. Bandung dengan medan agak berat dan persebaran warga yang luas, juga disebut Haris sebagai suatu kendala. "Yang harus dilayani kan se-Kabupaten Bandung, sehingga diperlukan pengaturan lebih baik agar bisa kontinu, agar seluruh masyarakat bisa merasakan. Tetapi kalau ada yang lapor langsung ke kami, nanti akan ditangani," ucapnya.
Pada Sabtu (5/9) pagi, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga datang dan menyumbangkan Rp 500 juta untuk korban gempa di Jabar. Sumbangan itu juga dimaksudkan sebagai bentuk simpati rakyat Aceh terhadap bencana gempa yang terjadi di Jabar. (A-175/A-147)***
Comments :
0 komentar to “Distribusi Bantuan Belum Merata”
Posting Komentar