JAKARTA--MI: Partai Golongan Karya (Golkar) sudah mulai ditinggalkan masyarakat karena dicap sebagai partai yang sarat praktik dagang sapi dan politik uang. Praktik seperti ini harus ditinggalkan dan dengan modal kejujuranlah partai berlambang pohon beringin ini bisa mengembalikan kejayannya.
"Partai ini mulai digoyahkan, ditinggalkan, karena partai ini anggap enteng pada agama, anggap enteng pada moralnya. Partai ini hanya mengenal praktik dagang sapi, praktik transaksional, praktik politik uang, kita harus tinggalkan itu. Hanya dengan modal kejujuran dan tekad yang bulat yang bisa membangkitkan Partai Golongan Karya ini," kata Surya Paloh pada acara pendeklarasian dirinya sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9).
Surya mengingatkan bahwa Golkar sudah sembilan kali mengikuti pemilu. Partai ini, ujar Surya, tujuh kali sebagai pemenang dan dua kali tersandung. "Yang paling pahit itu Pemilu 2009, kita kalah pada pemilu legislatif dan pemilu presiden. Ada perasaan galau, sedih, bimbang dan ragu," ujar Surya.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini menggugah para kader dengan menanyakan apakah Golkar masih ada kesempatan atau malah terus menurun hingga tak bisa lagi ikut 2014 nanti. "Pertnyaan ini harus mampu kita jawab. Apakah kita biarkan partai ini tenggelam, atau apakah kita harus bangkit. Kita minta ke masyarakat beri kesempatan bagi Golkar untuk bangkit membangun bangsa yang kita cintai," ujarnya.
Ia juga mengatakan Golkar harus mulai dengan suatu lembaran baru, menutup buku lama, membuka buku baru. Apa yang terjadi pada hari yang berlalu, ujar Surya, harus jadi pengalaman sebagai satu referensi yang berarti bagi Golkar dan menjadi catatan baru.
"Kita ingin membuat suatu arti dan lebih berarti lagi peran yang akan kita perankan sebagai parpol di negeri ini," harapnya.
Lebih jauh, Surya mengatakan ada beberapa poin penting yang menjadi catatan. Pertama, Golkar harus mulai memberi penghargaan kepada setiap nilai idealisme dan ideolegi sikap dan komitmen partai. Kedua, semangat dan militansi diri kader dan pengurus supaya jangan terlena dengan penuh kemanjaan. Ketiga, menyusun program dan strategi yang baik. (Ken/OL-06)
"Partai ini mulai digoyahkan, ditinggalkan, karena partai ini anggap enteng pada agama, anggap enteng pada moralnya. Partai ini hanya mengenal praktik dagang sapi, praktik transaksional, praktik politik uang, kita harus tinggalkan itu. Hanya dengan modal kejujuran dan tekad yang bulat yang bisa membangkitkan Partai Golongan Karya ini," kata Surya Paloh pada acara pendeklarasian dirinya sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9).
Surya mengingatkan bahwa Golkar sudah sembilan kali mengikuti pemilu. Partai ini, ujar Surya, tujuh kali sebagai pemenang dan dua kali tersandung. "Yang paling pahit itu Pemilu 2009, kita kalah pada pemilu legislatif dan pemilu presiden. Ada perasaan galau, sedih, bimbang dan ragu," ujar Surya.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini menggugah para kader dengan menanyakan apakah Golkar masih ada kesempatan atau malah terus menurun hingga tak bisa lagi ikut 2014 nanti. "Pertnyaan ini harus mampu kita jawab. Apakah kita biarkan partai ini tenggelam, atau apakah kita harus bangkit. Kita minta ke masyarakat beri kesempatan bagi Golkar untuk bangkit membangun bangsa yang kita cintai," ujarnya.
Ia juga mengatakan Golkar harus mulai dengan suatu lembaran baru, menutup buku lama, membuka buku baru. Apa yang terjadi pada hari yang berlalu, ujar Surya, harus jadi pengalaman sebagai satu referensi yang berarti bagi Golkar dan menjadi catatan baru.
"Kita ingin membuat suatu arti dan lebih berarti lagi peran yang akan kita perankan sebagai parpol di negeri ini," harapnya.
Lebih jauh, Surya mengatakan ada beberapa poin penting yang menjadi catatan. Pertama, Golkar harus mulai memberi penghargaan kepada setiap nilai idealisme dan ideolegi sikap dan komitmen partai. Kedua, semangat dan militansi diri kader dan pengurus supaya jangan terlena dengan penuh kemanjaan. Ketiga, menyusun program dan strategi yang baik. (Ken/OL-06)
Comments :
0 komentar to “Golkar Harus Tinggalkan Politik Dagang Sapi”
Posting Komentar