Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

10 Oktober 2009

Mencari Berkah di Reruntuhan Kios Tol Rahayu

Pascaperombakan 114 kios di Jln. Mahmud-Sindang Palay atau yang lebih dikenal dengan Jln. Tol Rahayu, aktivitas masyarakat di sekitar lokasi tersebut semakin ramai. Ratusan warga tampak sibuk memilah-milah di reruntuhan bangunan. Mereka mencari bahan-bahan bangunan yang sekiranya masih bisa digunakan atau bahkan mereka jual kembali.

Hal tersebut tidak disia-siakan oleh para penjual rongsokan. Sejak kemarin, mereka berlomba mengumpulkan besi-besi bekas di sekitar lokasi. Seperti Cucu Supriatna (35), warga Taman Kopo Indah III. Sejak kemarin, ia mengumpulkan sekitar 73 kg besi dari reruntuhan bangunan tersebut. "Besinya saya jual lagi Rp 3.500,00 per kg," katanya saat ditemui di lokasi, Jumat (9/10).

Jika Cucu menjual besi, tentunya ada pembelinya. Hal itulah yang dilakukan oleh Ujang (38) yang sengaja datang dari Pasirkoja hanya untuk bertransaksi jual beli besi tersebut. Ujang biasanya menampung besi-besi bekas untuk kemudian ia jual lagi. Adanya perombakan kios tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Ujang. Ia mengaku mengumpulkan sekitar dua ton besi senilai Rp 6 juta dalam waktu kurang dari dua hari.

Dedi (50) yang mengumpulkan kayu sejak kemarin bahkan rela tidak pulang hanya untuk menunggui kayu yang ia kumpulkan. Ia mengaku sudah mengumpulkan sekitar enam gerobak kayu. Rencananya, kayu-kayu bekas tersebut akan ia gunakan sebagai kayu bakar untuk memasak.

Perombakan ratusan kios tersebut terkait dengan rencana PT Jasa Marga yang akan menggunakan lahan tersebut untuk ruang terbuka hijau. Selama ini kios-kios tersebut biasanya menjual masakan Padang, bakso, jamu, makanan ringan, pakaian, topi, dan sebagainya.

Berkenaan dengan masalah tersebut, tokoh pemasaran produk-produk Bandung, Gunawan Yarin, mengingatkan pemerintah agar menyelamatkan nasib pengusaha topi dan tas yang ada di sana. Pemasaran produk topi dan tas tersebut sudah mencapai seluruh kota besar di Indonesia. Bahkan, diperkirakan asetnya mencapai Rp 500 juta per bulan.

"Kalau aset ini terhenti begitu saja, akan sangat merugikan banyak pihak. Bukan saja pengusaha grosir topi dan tas, melainkan juga ribuan para perajin yang bekerja secara maklun di rumah-rumah.

Oleh karena itu, pemerintah harus segera menyiapkan tempat untuk relokasi para pedagang ini. Jangan sampai saat pembeli yang biasa berdatangan dari berbagai daerah kehilangan.

Pemerintah, kata Gunawan, seharusnya jangan hanya menggusur, tetapi memikirkan bagaimana menempatkan mereka kembali agar jangan sampai gulung tikar. Bagaimanapun para pedagang ini merupakan aset ekonomi usaha kecil menengah yang justru harus dibantu. Bahayanya, menurut dia, apabila produsen topi dan tas ini gulung tikar, akan membuka masuknya importir barang serupa dari Cina, India, dan Vietnam.

Gunawan juga mengingatkan agar para pedagang ataupun grosir topi dan tas segera membentuk asosiasi agar keberadaan mereka lebih solid. (Fitri Rumantris/Eriyanti/"PR")***

Comments :

0 komentar to “Mencari Berkah di Reruntuhan Kios Tol Rahayu”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET