Massa KPJB Terobos Rapat Paripurna Dewan

SOREANG, (PR).-

Rapat Paripurna DPRD Kab. Bandung tentang pembahasan alat kelengkapan dewan berlangsung alot, Jumat (9/10). Konflik internal yang terjadi di tubuh DPRD masih menjadi perbincangan selama rapat berlangsung. Hal tersebut diperparah dengan adanya aksi dari sekitar dua puluh orang anggota Komite Peduli Jawa Barat (KPJB) yang menerobos masuk ke ruang rapat untuk mempertanyakan sikap para anggota DPRD yang dinilai sangat mementingkan kepentingan golongan daripada nasib rakyat.

Rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Triska Herdiawan berlangsung sejak pukul 13.00 WIB. Sesaat setelah Triska mengetuk palu membuka rapat paripurna, massa KPJB langsung menerobos masuk pintu ruang rapat yang semula tertutup. Koordinator aksi Lili Muslihat langsung maju ke depan meja pimpinan rapat dan berteriak-teriak mempertanyakan sikap para anggota dewan.

Mereka tidak berhenti meneriakkan tuntutan mereka hingga pimpinan rapat paripurna mengizinkan mereka untuk berada ruangan tersebut dengan syarat tidak mengganggu jalannya rapat. Tampak polisi dan Satpol PP berjaga-jaga di sekitar ruang rapat.

Rapat hari itu merupakan rapat paripurna susulan untuk memasukkan anggota Fraksi Demokrat (FD) dan Fraksi Partai Golkar (FPG) dalam alat-alat kelengkapan DPRD. Hujan interupsi dari anggota dewan dan teriakan dari para demonstran membuat rapat menjadi semakin riuh. Lebih dari tiga kali, Wakil Ketua DPRD Triska Herdiawan yang memimpin jalannya rapat meminta skorsing waktu untuk melakukan perundingan.

Sikap para anggota DPRD tersebut sangat disayangkan oleh KPJB. Mereka menilai sikap para dewan tersebut sangat memalukan. Sebagai wakil rakyat seharusnya mereka tidak memperdebatkan hal-hal yang hanya merupakan kepentingan golongan.

"Kami sengaja datang ke sini untuk melihat jalannya sidang paripurna. Sebelumnya, kami sudah mendatangi pimpinan DPRD bahwa masalah intern yang ada di tubuh DPRD untuk segera diselesaikan sebelum naik pada rapat paripurna. Akan tetapi nyatanya, rapat paripurna dibuka dan masalah masih tetap berlangsung," kata Koordinator aksi Lili Muslihat saat ditemui di ruang rapat paripurna DPRD Kab. Bandung.

Jika kekisruhan yang terjadi di tubuh DPRD tidak segera diselesaikan, Lili mengatakan, masyarakat yang akan menjadi korbannya. (A-177)***