
SOREANG, (PR).-
Pematokan lahan yang akan digunakan untuk projek pembangunan jalan tol Soroja (Soreang-Pasirkoja) ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2009. Setelah pematokan lahan selesai, Pemkab Bandung akan menghitung luas lahan yang diperlukan untuk projek tol dan melakukan negosiasi harga dengan warga pemilik lahan.
"Setelah pematokan selesai, baru kita melakukan negosiasi pembebasan lahan. Menurut rencana, negosiasi tersebut sudah bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini. Dan, kami memperkirakan, tahapan negosiasi harga nantinya akan menjadi tahapan yang paling alot," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Bandung Tatang Rustandar Wiraatmadja ketika ditemui di ruang kerjanya di kompleks perkantoran Pemkab Bandung di Soreang, Selasa (20/10).
Setidaknya ada sebelas desa di empat kecamatan yang wilayahnya akan terkena pembebasan lahan untuk pembangunan projek jalan tol itu. Lahan seluas 10,57 hektare yang akan menjadi lokasi pembangunan jalan tol tersebut terletak di Kec. Margaasih, Katapang, Kutawaringin, dan Kec. Soreang. Masing-masing tiga desa di Kec. Kutawaringin, Kec. Soreang, dan Kec. Margaasih, serta dua desa di Kec. Katapang.
Bulan lalu, tahapan sosialisasi projek tol Soroja kepada masyarakat sudah selesai dilakukan di empat kecamatan tersebut. Hasilnya, tidak ada penolakan berarti dari masyarakat karena mayoritas lahan yang akan dibebaskan adalah wilayah persawahan.
Saat ini, pematokan lahan baru rampung dilakukan di Kec. Margaasih dan sekarang berlanjut ke Desa Pameuntasan, Kec. Kutawaringin. "Masih banyak yang belum dipatok, tetapi akan diusahakan agar pada akhir bulan ini bisa selesai sehingga ketahuan berapa lahan yang terkena projek pembangunan ini dan warga mana yang berhak menerima ganti rugi," ucap Tatang.
Tim independen
Mengenai antisipasi negosiasi harga yang diperkirakan berjalan alot, Tatang mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan tim independen yang akan menaksir harga tanah. "Tim itu nantinya akan memperkirakan berapa harga tanah yang pantas untuk suatu lokasi. Kalau sudah sepakat, nanti harganya akan ditetapkan melalui SK Bupati," ujar Tatang.
Sementara itu, Camat Kutawaringin Agus Suhartono berharap, pematokan tanah untuk projek tol Soroja bisa segera dirampungkan. Hal tersebut diperlukan, ucap Agus, karena banyak warga yang sudah menanyakan perihal negosiasi harga tanah.
"Masyarakat menunggu harga, tapi sampai sekarang kita juga belum tahu berapa nanti kira-kira harga yang akan dipatok per tumbak tanah. Kalau di wilayah Kecamatan Kutawaringin sekarang, harga tanahnya bervariasi tergantung lokasi," tutur Agus. (A-175)***
Comments :
0 komentar to “Pematokan Tol Soroja Selesai Akhir Oktober”
Posting Komentar