Musim ujian tengah semester (UTS) telah dimulai. Seluruh murid sekolah sibuk mempersiapkan diri. Hal yang sama pun dilakukan para murid di Kec. Pangalengan, Kab. Bandung. Meski sebagian besar sekolah porak-poranda oleh gempa, semangat belajar mereka tidak lantas ikut luluh lantak.
Irsa (11), murid kelas V SDN Pintu 1 Kec. Pangalengan, misalnya. "Hari ini UTS IPA dan bahasa Inggris. Saya bisa ngerjain semuanya," kata Irsa semangat. Hal yang sama pun dikemukakan Nia Rosita (12), murid kelas VI di sekolah tersebut. Ia berusaha tetap konsentrasi terhadap seluruh pelajaran.
Seluruh murid SDN Pintu 1 memulai UTS sejak Senin (12/10). Guncangan gempa yang kembali terjadi pada hari itu sempat membuat UTS dihentikan sejenak. Jerit tangis para murid membuat para guru urung melanjutkan ujian. Para guru sibuk menenangkan dan menggiring para muridnya ke tempat yang lebih aman. Setelah suasana mereda, para murid segera dipulangkan.
Kepala Sekolah SDN Pintu I Rokhanda mengatakan, para guru terus berupaya memberikan semangat kepada seluruh muridnya. Meski demikian, UTS harus tetap berjalan. Untuk itu, rapat kelompok kerja guru menetapkan kebijaksanaan memberikan keringanan soal bagi para murid SD di Kec. Pangalengan.
Menurut Kepala Sekolah SDN Gemlok Elis Naning, soal-soal yang diberikan pada UTS kali ini disesuaikan dengan kondisi para murid. "Para murid diharapkan tidak dibebani pikiran-pikiran yang terlalu berat," katanya.
Kebijakan yang dimaksud adalah jumlah soal UTS yang diberikan berkurang hingga lima puluh persen. Untuk kelas IV,V dan VI, jumlah soal yang diberikan sebanyak 20-25 soal. Sementara untuk murid kelas I, II, dan III hanya 10-15 soal.
Mengenai kondisi para murid, Koordinator Program Psikososial Yayasan Ibu, Fitriza Putri mengatakan, para murid di Kec. Pangalengan sedikit demi sedikit bangkit. "Untuk mengembalikan kondisi mereka, peran orang tua sangat penting," katanya.
Dalam program psikososial yang dilakukan Yayasan Ibu, sasarannya tidak hanya para murid. Guru-guru pun mendapatkan konseling untuk menghilangkan rasa traumanya. "Hal ini penting karena guru adalah leader para murid. Jangan sampai gurunya panik sendiri karena akan membuat muridnya semakin panik," katanya. (Fitri Rumantris/ "PR")***
Comments :
0 komentar to “Semangat Belajar Murid Tetap Tinggi”
Posting Komentar