Pemkab Siapkan Rp 27,4 Miliar Untuk Rumah yang Rusak Ringan Akibat Gempa

SOREANG, (PR).-

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan mengucurkan dana stimulus sebesar Rp Rp 27,428 miliar. Dana sebesar itu disiapkan untuk membantu perbaikan 27.428 rumah yang rusak ringan akibat diguncang gempa bumi awal September lalu sebesar Rp 1 juta per rumah.

Dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi di Gedung Moh. Toha Pemkab Bandung, Kamis (5/11), Bupati Bandung Obar Sobarna mengatakan, dana tersebut akan dikucurkan kepada pokmas-pokmas melalui Bank Jabar Banten.

"Nanti kita tanya kesanggupan Bank Jabar Banten, apakah mereka bisa menjangkau hingga daerah terpencil. Kebijakannya diserahkan kepada mereka," kata Obar. Setelah diterima pokmas, bantuan stimulus tersebut kemudian disalurkan kepada para korban gempa bumi anggota pokmas.

Total dana penanggulangan dampak gempa bumi yang disiapkan Pemkab Bandung Rp 50 miliar, Rp 27,428 miliar untuk dana stimulus. "Sisanya digunakan untuk operasional, sebagian ada juga yang digunakan untuk tenaga pendamping, pelatihan pokmas, pengadaan peralatan tukang, itu semua kan juga membutuhkan anggaran," kata Obar.

Sedangkan, dana stimulasi bagi pemilik rumah yang rusak sedang dan berat, menurut Obar, akan dialokasikan dari dana bantuan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bantuan stimulus untuk perbaikan rumah rusak ringan, sedang dan berat akan disalurkan melalui melalui 3.968 kelompok masyarakat (pokmas) yang beranggotakan 51.325 kepala keluarga (KK). Sebagian besar pokmas tersebut berada di Kec. Pangalengan, yaitu 1.838 pokmas dengan anggota 21.579 KK.

Perbedaan data

Obar juga mengatakan, hingga saat ini perbedaan data kerusakan antara versi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim daerah, masih menjadi kendala tersendiri.

Berdasarkan data yang sudah divalidasi BNPB, jumlah rumah di Kab. Bandung yang rusak berat akibat gempa bumi awal September lalu sebanyak 9.830 unit, rusak sedang 13.778 unit, dan rusak ringan 27.428 unit. Jumlah rumah yang rusak sebanyak 51.036 unit, sedangkan berdasarkan data yang diperoleh tim daerah, total rumah yang rusak sebanyak 51.945 unit. Rumah rusak tersebut terdiri atas 10.758 rusak berat, 13.867 rusak sedang, dan 27.320 rusak ringan.

Adanya selisih kerusakan sebanyak 909 unit antara data BNPB dengan data tim daerah tersebut, menurut Obar, akan dicoba untuk ditelusuri. "Sementara ini, data yang dipakai adalah data dari pusat. Tetapi kami tetap bertanggung jawab soal perbedaan data itu. Nanti akan kami telusuri lagi. Kami akan berusaha agar maksimal," ucap Obar.

Mengenai mekanisme pencairan bantuan, Obar berharap pencairan bantuan stimulus dari pemerintah pusat, pemprov dan pemkab, bisa dilakukan secara serentak. "Tetapi kami masih lihat kemungkinannya dalam beberapa hari ke depan. Perbup (peraturan bupati) juga sudah selesai, tinggal ditandatangani," ucapnya. (A-175)***