Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

01 Desember 2009

Kasus DBD Diperkirakan Naik Akibat Buruknya Kebersihan Lingkungan dan Tingginya Mobilitas Warga

SOREANG, (PR).-
Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kab. Bandung tahun 2009 diperkirakan meningkat sepuluh persen dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan kasus DBD tersebut antara lain disebabkan buruknya kebersihan lingkungan dan tingginya mobilitas warga Kab. Bandung.

"Selain itu, banyaknya genangan air di musim hujan sangat berpengaruh terhadap populasi nyamuk Aedes aegypty, vektor penyebab DBD," ucap pengelola program Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) Endang Sulaeman ketika ditemui di Puskesmas Bihbul, Senin (30/11).

Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat mewaspadai peyebaran penyakit ini dengan menjaga kebersihan lingkungan. "Penularan penyakit itu ditimbulkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat," katanya.

Selama tahun 2009 hingga Oktober, jumlah penderita DBD di Kab. Bandung sebanyak 1.180 orang, enam belas orang di antaranya meninggal dunia. Penderita DBD tersebut paling banyak ditemukan pada puncak musim hujan, yaitu Januari dan Februari, masing-masing 266 dan 170 penderita.

Endang memperkirakan, jumlah penderita DBD di Kab. Bandung tahun ini meningkat sepuluh persen dibandingkan dengan tahun 2008. Selain akibat pemanasan global yang memperluas jangkauan vektor penyebab, meningkatnya kasus DBD di Kab. Bandung juga disebabkan mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Misalnya di Kec. Pameungpeuk, dari enam desa yang ada tahun lalu, ada tiga desa yang penduduknya terserang DBD. Tahun ini bisa ada di empat desa," ucap Endang. Perubahan penyebaran penyakit DBD ini juga disebabkan perilaku masyarakat.

Selama 2008 tercatat 1.371 kasus DBD yang menyebabkan dua puluh orang meninggal dunia. Jumlah ini masih di bawah CFR (case fatality rate) secara nasional yaitu 1,5, dan Kab. Bandung baru mencapai 1,4. "Jika melihat angka yang tercatat hingga Oktober 2009, tahun ini memang meningkat, kisarannya sepuluh persen," ujar Endang.

Dari total kasus DBD di Kab. Bandung, sebagian besar penderita berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 629 orang.

Pengobatan massal

Sementara itu, petugas Puskesmas Baleendah melakukan pengobatan massal bagi warga korban banjir Kampung Cieunteung Kel./Kec. Baleendah, Senin (30/11). Pengobatan massal itu dilakukan di RT 001 RW 20. Sebagian besar warga mengeluh gatal-gatal, pusing, dan pegal.

"Setelah banjir kemarin, saya merasa pegal-pegal, sepertinya ada rematik juga, makanya saya periksa ke sini," ucap warga RT 001 RW 20, Enong (60), seusai berobat.

Keluhan lain dirasakan Tatang (47). "Saya gatal-gatal di bagian telapak kaki, karena minggu lalu, hampir setiap hari terkena air banjir. Walaupun saya bersama keluarga tinggal di pengungsian, saya tetap harus mengecek rumah setiap hari," kata Tatang.

Menurut petugas kesehatan dari Puskesmas Baleendah, Rianti Nurjanah, hingga pukul 11.00 WIB, tercatat 84 warga yang mengeluhkan penyakit pascabanjir. "Selain itu ada juga yang pusing, flu, pilek, dan demam," ujarnya.

Sementara pembagian antiseptik untuk membersihkan rumah, kata Rianti, sudah dilakukan pekan lalu. "Sementara bantuan kaporit akan kami berikan serentak ketika air sudah benar-benar surut. Soalnya, saat ini masih ada beberapa lokasi yang masih tergenang, seperti di RT 001, 002, dan 005," ucap Rianti. (A-175)***

Comments :

0 komentar to “Kasus DBD Diperkirakan Naik Akibat Buruknya Kebersihan Lingkungan dan Tingginya Mobilitas Warga”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET