Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

17 Mei 2009

400 ha Sawah di Rancaekek Tercemar

RANCAEKEK,(GM)-
Sejumlah petani di Desa Sukamulya dan Desa Linggar, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung, mengeluhkan limbah cair yang mencemari lahan pertanian mereka. Limbah cair yang dibuang ke Sungai Cikijing dan mengalir ke lahan persawahan padi itu berasal dari sejumlah pabrik di Rancaekek.

"Akibat limbah cair industri tekstil itu, seluas 400 hektare lahan sawah di Desa Sukamulya, Desa Linggar, dan desa lain jadi tercemar. Termasuk sawah milik saya pun terkena imbasnya," kata seorang petani Desa Sukamulya, H. Jana Sujana (50) didampingi Ketua Asosiasi Badan Perwakilan Desa (BPD) Kec. Rancaekek, Dedi Saepul Rohman, S.H. (42) kepada "GM" di Rancaekek, Sabtu (16/5).

Menurut Jana, pencemaran limbah industri terhadap 400 hektare lahan sawah di Desa Sukamulya dan Desa Linggar, Kec. Rancaekek, sudah berlangsung selama 17 tahun. Kini, seluas 100 hektare lahan sawah juga terancam tercemar limbah cair.

Dikatakannya, ancaman pencemaran limbah itu muncul setelah tanggul Sungai Cikijing yang melintasi ratusan hektare sawah, jebol di dua titik. Tepatnya di Kp. Rancawaru RW 05 Desa Sukamulya.

"Jebolnya tanggul Sungai Cikijing pada dua bulan silam dan akhir April 2009, akibat meluapnya air sungai. Kondisi tersebut terjadi karena pendangkalan dan penyempitan. Selain itu, tanggulnya pun sudah mulai keropos dan mudah jebol," keluh Jana.

Ketua Asosiasi BPD Kec. Rancaekek, Dedi Saepul Rohman mengatakan, sebelum tanggul itu jebol, limbah cair yang dibuang ke Sungai Cikijing langsung mengalir ke muara Sungai Citarik, sebelum akhirnya mengalir ke Sungai Citarum. "Namun kali ini, setelah tanggul Sungai Cikijing jebol di betulan Kp. Rancawaru, limbah yang mengalir di sungai tersebut mengalir ke lahan sawah. Saat ini, sudah mencapai puluhan hektare lahan persawahan yang tercemar limbah cair," keluh Dedi.

Berwarna hitam

Jika tanggul itu dibiarkan jebol dan tidak diperbaiki, pencemaran limbah dikhawatirkan meluas dan mengancam ratusan hektare lahan sawah yang lain. "Karena itu, banyak petani yang datang ke Asosiasi BPD menyampaikan keluhannya. Mereka berharap, pihak terkait bisa segera memperbaiki tanggul yang jebol," katanya.

Akibat pencemaran tersebut, lanjut Dedi, lahan persawahan milik petani jadi tidak produktif. "Kalaupun ada hasilnya, berupa gabah dan beras, warnanya menjadi hitam dan rasanya pun tidak enak. Yang jelas, akibat pencemaran limbah itu, sangat merugikan petani," katanya.

Ia juga mengatakan, upaya penanggulangan pencemaran dengan cara membentuk kelompok kerja (pokja), seperti yang digagas Gubernur Jabar, ternyata belum menguntungkan petani.

"Buktinya, pencemaran limbah dan banjir terus terjadi. Begitu pun dengan adanya pokja ini, tahapan-tahapan pelaksanaannya belum jelas," katanya. (B.105)**

Comments :

0 komentar to “400 ha Sawah di Rancaekek Tercemar”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET