SOREANG, (PR).-
Kapolda Jabar Irjen Pol. Timur Pradopo memerintahkan jajaran kepolisian agar bisa menahan emosi dan bersikap profesional dalam menghadapi masalah. Apalagi, saat ini suhu politik mulai memanas menjelang pemilihan umum presiden.
"Saat ini mulai memasuki pilpres. Jadi semaksimal mungkin semua pihak harus menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif," ujar Kapolda Jabar sebagaimana dikutip Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Dade Achmad kepada wartawan.
Pernyataan Kapolda ini terkait dengan terjadinya insiden perkelahian yang melibatkan anggota Satuan Brigade Mobil Polda Jabar dengan anggota TNI Yonif Linud 330 Kujang I Kostrad di Jalan Raya Cipasir, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (28/5).
Dade menjelaskan, perkelahian itu telah diselesaikan secara damai. Tak lama setelah kejadian, anggota Brimob yang terlibat dalam perselisihan tersebut langsung dibawa ke Markas Satbrimob di Cikeruh untuk menjalani pemeriksaan yang dilakukan Provost Polda Jabar.
"Beberapa saat setelah kejadian, jajaran pimpinan langsung ke lokasi. Kapolda pun langsung menuju Markas Brimob Polda Jabar di Cikeruh untuk memberi pengarahan," ujar Dade saat dijumpai wartawan di Mapolda Jabar, Jumat (28/5).
Salah paham
Dade menjelaskan, insiden itu berawal dari kesalahpahaman belaka. "Ya senggolan biasa. Kabarnya, karena anggota Brimob itu buru-buru mau apel sore. Terus serempetan. Tetapi, tidak ada yang luka dan semuanya sudah selesai," katanya.
Sementara itu, salah seorang saksi mata menuturkan, kejadian yang berlangsung itu terjadi tanpa sebab yang jelas. "Tahu-tahu dua pengendara sepeda motor berhenti di depan jalan masuk menuju Samsat dan mereka terlibat adu mulut. Kalau mendengar percekcokan mereka, sepertinya gara-gara kesalahpahaman di jalan raya," kata saksi mata yang meminta identitasnya disamarkan.
Masih menurut saksi mata tersebut, kedua orang yang terlibat adu mulut tersebut sama-sama memakai pakaian dinas, masing-masing berseragam Brimob dan TNI.
Tak hanya adu mulut, kedua orang tersebut bahkan sempat pula terlibat baku hantam dengan tangan kosong. "Tetapi tiba-tiba saja yang berpakaian Brimob mengeluarkan pisau yang dibawanya dan sempat mengarahkan senjata tajam tersebut ke bagian leher dan perut lawannya," ucapnya lagi.
Meski demikian, senjata tersebut tidak sampai melukai lelaki yang berseragam TNI. Pisau itu, menurut saksi, hanya digunakan untuk merusak sepeda motor yang dikendarai sang lawan.
Sepeda motor jenis sport tersebut dicabik-cabik joknya dengan menggunakan pisau. Tutup tangki bahan bakarnya pun tak luput dari sasaran, ditusuk juga dengan pisau. Setelah itu, sempat pula sepeda motor tersebut dilemparinya dengan batu hingga penyok-penyok.
Warga sekitar beserta sejumlah karyawan PT Kahatex yang kebetulan baru saja bubar berusaha melerai keduanya. Namun, perselisihan tersebut baru benar-benar bisa reda setelah sejumlah aparat kepolisian dan TNI datang ke lokasi kejadian tak lama kemudian. (A-128/A-184)***
Kapolda Jabar Irjen Pol. Timur Pradopo memerintahkan jajaran kepolisian agar bisa menahan emosi dan bersikap profesional dalam menghadapi masalah. Apalagi, saat ini suhu politik mulai memanas menjelang pemilihan umum presiden.
"Saat ini mulai memasuki pilpres. Jadi semaksimal mungkin semua pihak harus menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif," ujar Kapolda Jabar sebagaimana dikutip Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Dade Achmad kepada wartawan.
Pernyataan Kapolda ini terkait dengan terjadinya insiden perkelahian yang melibatkan anggota Satuan Brigade Mobil Polda Jabar dengan anggota TNI Yonif Linud 330 Kujang I Kostrad di Jalan Raya Cipasir, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (28/5).
Dade menjelaskan, perkelahian itu telah diselesaikan secara damai. Tak lama setelah kejadian, anggota Brimob yang terlibat dalam perselisihan tersebut langsung dibawa ke Markas Satbrimob di Cikeruh untuk menjalani pemeriksaan yang dilakukan Provost Polda Jabar.
"Beberapa saat setelah kejadian, jajaran pimpinan langsung ke lokasi. Kapolda pun langsung menuju Markas Brimob Polda Jabar di Cikeruh untuk memberi pengarahan," ujar Dade saat dijumpai wartawan di Mapolda Jabar, Jumat (28/5).
Salah paham
Dade menjelaskan, insiden itu berawal dari kesalahpahaman belaka. "Ya senggolan biasa. Kabarnya, karena anggota Brimob itu buru-buru mau apel sore. Terus serempetan. Tetapi, tidak ada yang luka dan semuanya sudah selesai," katanya.
Sementara itu, salah seorang saksi mata menuturkan, kejadian yang berlangsung itu terjadi tanpa sebab yang jelas. "Tahu-tahu dua pengendara sepeda motor berhenti di depan jalan masuk menuju Samsat dan mereka terlibat adu mulut. Kalau mendengar percekcokan mereka, sepertinya gara-gara kesalahpahaman di jalan raya," kata saksi mata yang meminta identitasnya disamarkan.
Masih menurut saksi mata tersebut, kedua orang yang terlibat adu mulut tersebut sama-sama memakai pakaian dinas, masing-masing berseragam Brimob dan TNI.
Tak hanya adu mulut, kedua orang tersebut bahkan sempat pula terlibat baku hantam dengan tangan kosong. "Tetapi tiba-tiba saja yang berpakaian Brimob mengeluarkan pisau yang dibawanya dan sempat mengarahkan senjata tajam tersebut ke bagian leher dan perut lawannya," ucapnya lagi.
Meski demikian, senjata tersebut tidak sampai melukai lelaki yang berseragam TNI. Pisau itu, menurut saksi, hanya digunakan untuk merusak sepeda motor yang dikendarai sang lawan.
Sepeda motor jenis sport tersebut dicabik-cabik joknya dengan menggunakan pisau. Tutup tangki bahan bakarnya pun tak luput dari sasaran, ditusuk juga dengan pisau. Setelah itu, sempat pula sepeda motor tersebut dilemparinya dengan batu hingga penyok-penyok.
Warga sekitar beserta sejumlah karyawan PT Kahatex yang kebetulan baru saja bubar berusaha melerai keduanya. Namun, perselisihan tersebut baru benar-benar bisa reda setelah sejumlah aparat kepolisian dan TNI datang ke lokasi kejadian tak lama kemudian. (A-128/A-184)***
Comments :
0 komentar to “Aparat Agar Menahan Emosi”
Posting Komentar