SOREANG, (PR).-
Camat Margahayu Asep Kusumah ingin menjadikan Margahayu sebagai daerah tujuan wisata terpadu, mulai dari seni, budaya, hingga belanja. Ia yakin keinginannya itu akan tercapai karena potensi kecamatannya yang sangat besar, di samping letaknya yang berada di perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung.
"Bukan tanpa alasan saya berani menargetkan visi dan misi Margahayu menjadi demikian, melainkan karena saya menyadari tingginya potensi yang ada, tapi belum dikembangkan secara optimal," kata Asep ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/5).
Beberapa potensi yang dimaksud Asep tersebut, di antaranya mengacu pada keberadaan sejumlah padepokan seni dan budaya yang ada di wilayah ini. Ditambah lagi dengan keberadaan pengusaha konveksi celana training dan tas di Desa Margahayu Tengah, perajin sepatu di Desa Sukamenak, serta sentra perajin boneka yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu.
Potensi-potensi tersebut sudah sejak lama menjadi keunggulan Margahayu. Hanya, belum terbentuknya branding yang kuat di kalangan wisatawan, membuat nama masing-masing potensi itu belum terangkat.
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi tersebut, sejumlah upaya tengah digencarkan Kecamatan Margahayu, di antaranya dengan berencana membuat peta wisata keunggulan-keunggulan yang ada di wilayah ini. Setelah itu, lokasi masing-masing potensi tersebut akan dipasangi ikon yang dimaksudkan untuk menarik perhatian wisatawan yang tengah melintas.
"Sebagai momentum penegasannya, kami juga akan menggelar pesona dan budaya yang ada di Margahayu tersebut dalam suatu kesempatan khusus. Pergelaran tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan penyediaan suatu ruang etalase khusus untuk memajang semua potensi yang ada. Wisatawan yang tertarik akan suatu potensi tertentu kemudian bisa dibawa untuk melihat pembuatan atau prosesnya langsung ke lokasi," tutur Asep lagi.
Pemerintah juga memberikan pelatihan kepada perajin yang tergolong usaha kecil menengah (UKM), seperti yang berlangsung di Aula Kecamatan Margahayu sejak 18 hingga 23 Mei 2009. Tiga puluh perajin boneka dari Desa Sayati mengikuti pelatihan kewirausahaan yang mendatangkan pemateri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat. (A-184)***
Camat Margahayu Asep Kusumah ingin menjadikan Margahayu sebagai daerah tujuan wisata terpadu, mulai dari seni, budaya, hingga belanja. Ia yakin keinginannya itu akan tercapai karena potensi kecamatannya yang sangat besar, di samping letaknya yang berada di perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung.
"Bukan tanpa alasan saya berani menargetkan visi dan misi Margahayu menjadi demikian, melainkan karena saya menyadari tingginya potensi yang ada, tapi belum dikembangkan secara optimal," kata Asep ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/5).
Beberapa potensi yang dimaksud Asep tersebut, di antaranya mengacu pada keberadaan sejumlah padepokan seni dan budaya yang ada di wilayah ini. Ditambah lagi dengan keberadaan pengusaha konveksi celana training dan tas di Desa Margahayu Tengah, perajin sepatu di Desa Sukamenak, serta sentra perajin boneka yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu.
Potensi-potensi tersebut sudah sejak lama menjadi keunggulan Margahayu. Hanya, belum terbentuknya branding yang kuat di kalangan wisatawan, membuat nama masing-masing potensi itu belum terangkat.
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi tersebut, sejumlah upaya tengah digencarkan Kecamatan Margahayu, di antaranya dengan berencana membuat peta wisata keunggulan-keunggulan yang ada di wilayah ini. Setelah itu, lokasi masing-masing potensi tersebut akan dipasangi ikon yang dimaksudkan untuk menarik perhatian wisatawan yang tengah melintas.
"Sebagai momentum penegasannya, kami juga akan menggelar pesona dan budaya yang ada di Margahayu tersebut dalam suatu kesempatan khusus. Pergelaran tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan penyediaan suatu ruang etalase khusus untuk memajang semua potensi yang ada. Wisatawan yang tertarik akan suatu potensi tertentu kemudian bisa dibawa untuk melihat pembuatan atau prosesnya langsung ke lokasi," tutur Asep lagi.
Pemerintah juga memberikan pelatihan kepada perajin yang tergolong usaha kecil menengah (UKM), seperti yang berlangsung di Aula Kecamatan Margahayu sejak 18 hingga 23 Mei 2009. Tiga puluh perajin boneka dari Desa Sayati mengikuti pelatihan kewirausahaan yang mendatangkan pemateri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “Margahayu, Tujuan Wisata Terpadu”
Posting Komentar