SOREANG, (PR).-
Peran Pemerintah Daerah Kab. Bandung sangat diharapkan terhadap kelangsungan proses kreativitas para seniman. Hingga saat ini, seniman maupun budayawan di Kab. Bandung lebih banyak melakukan aktivitas di Kota Bandung dan sejumlah daerah lainnya. Tidak adanya gedung kesenian menjadi salah satu alasannya.
Menurut Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan (Paseban) Kab. Bandung, Drs. Heri Heryadi, kondisi kreativitas seniman dan budayawan Kab. Bandung saat ini masih sangat memprihatinkan. "Minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap keberadaan kreativitas seniman maupun budayawan di Kab. Bandung masih sangat memprihatinkan," ujar Heri, kepada "PR", Kamis (21/5).
Oleh karena itu, menurut Heri, seniman dan budayawan, asal Kab. Bandung lebih cenderung melakukan kreativitasnya di Kota Bandung maupun kota besar lainnya. Akibatnya, karya-karya mereka diakui sebagai milik kota atau tempat mereka berkreasi.
Selain minimnya perhatian pemerintah, terhambatnya proses kreativitas seniman dan budayawan Kab. Bandung, juga akibat tidak tersedianya sarana dan prasarana. Gedung kesenian yang sejak tahun 2000 diwacanakan hingga kini belum terwujud.
"Kalau untuk tanah yang rencananya dipergunakan untuk gedung kesenian nanti sudah ada, tempatnya tepat di depan mesjid Al-Fathu. Tapi entah kapan pembangunan akan segera dimulai," ujar Heri.
Namun demikian, Paseban terus melakukan upaya pendekatan kepada para pemilik sanggar maupun komunitas seni budaya. Salah satu upaya yang secara rutin dilakukan adalah dengan menggelar seni-seni tradisi buhun yang nyaris punah di Kampung Seni Ciborelang, Cinunuk, yang dikelola Kang Kawi.
Selain itu, menurut Heri, hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seniman dan budayawan di tingkat kecamatan. Dari 45 kecamatan sudah berdiri 10 cabang yang diharapkan mampu menghimpun potensi seni budaya di daerah masing-masing. (A-87)***
Peran Pemerintah Daerah Kab. Bandung sangat diharapkan terhadap kelangsungan proses kreativitas para seniman. Hingga saat ini, seniman maupun budayawan di Kab. Bandung lebih banyak melakukan aktivitas di Kota Bandung dan sejumlah daerah lainnya. Tidak adanya gedung kesenian menjadi salah satu alasannya.
Menurut Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan (Paseban) Kab. Bandung, Drs. Heri Heryadi, kondisi kreativitas seniman dan budayawan Kab. Bandung saat ini masih sangat memprihatinkan. "Minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap keberadaan kreativitas seniman maupun budayawan di Kab. Bandung masih sangat memprihatinkan," ujar Heri, kepada "PR", Kamis (21/5).
Oleh karena itu, menurut Heri, seniman dan budayawan, asal Kab. Bandung lebih cenderung melakukan kreativitasnya di Kota Bandung maupun kota besar lainnya. Akibatnya, karya-karya mereka diakui sebagai milik kota atau tempat mereka berkreasi.
Selain minimnya perhatian pemerintah, terhambatnya proses kreativitas seniman dan budayawan Kab. Bandung, juga akibat tidak tersedianya sarana dan prasarana. Gedung kesenian yang sejak tahun 2000 diwacanakan hingga kini belum terwujud.
"Kalau untuk tanah yang rencananya dipergunakan untuk gedung kesenian nanti sudah ada, tempatnya tepat di depan mesjid Al-Fathu. Tapi entah kapan pembangunan akan segera dimulai," ujar Heri.
Namun demikian, Paseban terus melakukan upaya pendekatan kepada para pemilik sanggar maupun komunitas seni budaya. Salah satu upaya yang secara rutin dilakukan adalah dengan menggelar seni-seni tradisi buhun yang nyaris punah di Kampung Seni Ciborelang, Cinunuk, yang dikelola Kang Kawi.
Selain itu, menurut Heri, hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seniman dan budayawan di tingkat kecamatan. Dari 45 kecamatan sudah berdiri 10 cabang yang diharapkan mampu menghimpun potensi seni budaya di daerah masing-masing. (A-87)***
Comments :
0 komentar to “Paseban Minta Pemkab Bangun Gedung Kesenian”
Posting Komentar