CIMAHI, KOMPAS.com — Biarpun jabatan yang disandang adalah wali kota atau asisten gubernur itu tidak membuat mereka segan dalam bertanya guna mengetahui soal otonomi daerah di Indonesia. Itu terjadi saat 14 orang dari Afganistan berkunjung ke Kota Cimahi dalam rangka pelatihan pemberdayaan otonomi daerah, Jumat (29/5).
Dibantu penerjemah, para delegasi mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan Kota Cimahi hingga mengajukan pertanyaan yang spesifik. Para delegasi tidak terlalu menguasai bahasa Inggris.
Meski demikian, ujar Manajer Pelatihan Urban and Regional Development Institute Ivo Setiono, kendala bahasa tidak menyurutkan antusiasme para delegasi. Mereka dengan rajin mencatat setiap detail presentasi yang sudah diterjemahkan. "Tidak terhitung lagi buku catatan yang mereka ganti karena penuh berisi catatan," terang dia.
Secara bergantian, para delegasi memberikan pertanyaan mengenai banyak hal seolah pertemuan tersebut adalah kesempatan sekali seumur hidup. Pertanyaan berawal dari partai politik di Cimahi, serba-serbi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, hingga upaya Cimahi meningkatkan pendapatan daerah meski tidak memiliki sumber daya alam.
Ivo menjelaskan, hasil kunjungan dari Indonesia nantinya akan dipertemukan dengan hasil kunjungan di 6 negara, yaitu India, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Banglades, dan Malaysia, yang dilakukan oleh delegasi lain dari Afganistan. Tujuan kunjungan adalah sebagai persiapan bagi Afganistan untuk menyusun draf undang-undang mengenai desentralisasi.
Dibantu penerjemah, para delegasi mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan Kota Cimahi hingga mengajukan pertanyaan yang spesifik. Para delegasi tidak terlalu menguasai bahasa Inggris.
Meski demikian, ujar Manajer Pelatihan Urban and Regional Development Institute Ivo Setiono, kendala bahasa tidak menyurutkan antusiasme para delegasi. Mereka dengan rajin mencatat setiap detail presentasi yang sudah diterjemahkan. "Tidak terhitung lagi buku catatan yang mereka ganti karena penuh berisi catatan," terang dia.
Secara bergantian, para delegasi memberikan pertanyaan mengenai banyak hal seolah pertemuan tersebut adalah kesempatan sekali seumur hidup. Pertanyaan berawal dari partai politik di Cimahi, serba-serbi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, hingga upaya Cimahi meningkatkan pendapatan daerah meski tidak memiliki sumber daya alam.
Ivo menjelaskan, hasil kunjungan dari Indonesia nantinya akan dipertemukan dengan hasil kunjungan di 6 negara, yaitu India, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Banglades, dan Malaysia, yang dilakukan oleh delegasi lain dari Afganistan. Tujuan kunjungan adalah sebagai persiapan bagi Afganistan untuk menyusun draf undang-undang mengenai desentralisasi.
Comments :
0 komentar to “Pejabat Afganistan ke Cimahi Belajar soal Otonomi Daerah”
Posting Komentar