BANDUNG, (PRLM).- Warga Desa Linggar Kec. Rancaekek Kab. Bandung meminta pemerintah segera melakukan pengerukan Sungai Cimande dan Cikijing yang mengalami pendangkalan. Tanpa adanya pengerukan kedua sungai tersebut, maka tiap musim hujan Desa Linggar akan kebanjiran. Sebab, kedua sungai itu sudah tidak mampu menampung air dan luapannya akan membanjiri wilayah Desa Linggar.
Selama musim hujan tahun ini saja, warga Desa Linggar sudah beberapa kali kebanjiran. Kejadian banjir terakhir terjadi pada Senin (18/5) hingga Selasa (19/5). Ratusan rumah terendam air, sebagian warga terpaksa mengungsi.
Menurut Ayat Suryana Ketua RT 06 RW 10, terjadinya banjir ini biasanya akibat kiriman dari Gunung Geulis dan Parakanmuncang Kabupaten Sumedang. “Jadi jika terjadi turun hujan di Gunung Geulis dan daerah Parakan Muncang maka otomatis daerah kami ini kebanjiran, “ ujar Ayat seraya menambahkan, air baru surut sekitar tiga hari.
Sementara itu , faktor penyebab utama terjadinya banjir ini, akibat Sungai Cimanande dan Cikijing sudah dangkal. Di dua sungai tersebut sudah banyak tumpukan sampah. Sampah yang menunpuk itu selain sampah yang berasal dari rumah tangga juga sampah berupa limbah dari pabrik yaitu berupa majun.
Untuk mengatasinya, kata Ayat Sutarya yang mengaku sudah 26 tahun berada di kampung tersebut, pihak pemerintah mau tidak mau harus melakukan pengerukan terjhadap dua aliran sungai yang selama ini menjadi biang terjadinya banjir tersenut. Jika tidak dilakukan pengerukan maka hingga sampai kapan pun pasti selalu terjadi banjir. (A-72/A-147) ***
Selama musim hujan tahun ini saja, warga Desa Linggar sudah beberapa kali kebanjiran. Kejadian banjir terakhir terjadi pada Senin (18/5) hingga Selasa (19/5). Ratusan rumah terendam air, sebagian warga terpaksa mengungsi.
Menurut Ayat Suryana Ketua RT 06 RW 10, terjadinya banjir ini biasanya akibat kiriman dari Gunung Geulis dan Parakanmuncang Kabupaten Sumedang. “Jadi jika terjadi turun hujan di Gunung Geulis dan daerah Parakan Muncang maka otomatis daerah kami ini kebanjiran, “ ujar Ayat seraya menambahkan, air baru surut sekitar tiga hari.
Sementara itu , faktor penyebab utama terjadinya banjir ini, akibat Sungai Cimanande dan Cikijing sudah dangkal. Di dua sungai tersebut sudah banyak tumpukan sampah. Sampah yang menunpuk itu selain sampah yang berasal dari rumah tangga juga sampah berupa limbah dari pabrik yaitu berupa majun.
Untuk mengatasinya, kata Ayat Sutarya yang mengaku sudah 26 tahun berada di kampung tersebut, pihak pemerintah mau tidak mau harus melakukan pengerukan terjhadap dua aliran sungai yang selama ini menjadi biang terjadinya banjir tersenut. Jika tidak dilakukan pengerukan maka hingga sampai kapan pun pasti selalu terjadi banjir. (A-72/A-147) ***
Comments :
0 komentar to “Sungai Cimande dan Cikijing Harus Dikeruk”
Posting Komentar