PASTEUR,(GM)-
Selain dendeng sapi, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan empat merek abon sapi yang terbukti mengandung DNA babi. Terkait penemuan tersebut, BPOM RI telah melakukan penarikan serta pemusnahan produk tersebut.
Abon sapi yang ditarik dari pasaran tersebut, yaitu abon sapi gurih cap "Kepala Sapi" (250 g), abon sapi cap "Limas" (100 g), abon sapi asli cap "A.C.C.", dan abon sapi spesial cap "Dua Dinar Bandung" (80 g).
Kepala Sertifikasi dan Layanan Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Bandung, Siti Nuraniah yang dihubungi wartawan, Selasa (2/6) mengatakan, berdasarkan surat penjelasan dari BPOM RI, tiga produk abon sapi, yaitu cap Kepala Sapi, Limas, dan A.C.C., selain positif mengandung DNA babi, nomor SP yang tercantumnya pun merupakan nomor SP produk lain. Sedangkan abon sapi cap Dua Dinar Bandung, meski mencantumkan logo halal, ternyata tidak memiliki sertifikat halal.
Sedangkan 9 produk dendeng sapi yang diinstruksikan BPOM RI untuk segera ditarik dan dimusnahkan adalah dendeng sapi istimewa Beef Jerky "Lezaaat" (100 g), "999" (250 g), Kepala Sapi (250 g), Limas (100 g), A.C.C, "Dua Daun Cabe" (200 g), "Brenggolo" Kwalitet Istimewa (200 g), "Brenggolo" Kwalitet Istimewa-Giling (200 g), dan Dua Dinar Bandung (80 g).
Siti mengatakan, setelah menerima surat instruksi dari BPOM RI, pihaknya langsung menyisir produk-produk tersebut di pasaran. Siti berharap, dengan adanya sosialisasi produk terlarang tersebut, warga menghentikan penjualan dan apabila ada yang menemukan produk yang dilarang beredar tersebut di pasaran, harap segera melaporkannya ke BBPOM RI melalui layanan Unit Pengaduan Konsumen dengan No. telepon 021-4263333.
Selidiki produsen
Sementara itu, Sri Mudjiartiningsih, Kepala UPTD Badan Penelitian Penyakit Hewan dan Kesmafet (BPPHK) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, mengatakan, sejak Januari 2009, pihaknya telah melakukan penelitian dendeng dan abon sapi. Dari 101 sampel yang diberikan BPOM, ternyata ada 10 dendeng dan 1 abon merek "Monas" yang mengandung daging babi.
Dendeng dimaksud, di antaranya dendeng dengan merek Brenggolo, Kepala Sapi, Dua Dinar, "Titiran", 999, dan "Piala Emas". "Dendeng Kepala Sapi ditemukan di sekitar Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Kota Cimahi. Sementara dendeng Brenggolo dan Titiran ditemukan di daerah Cianjur, Piala Mas ditemukan di Bogor," jelasnya.
Hasil temuan tersebut telah dilaporkan kepada BPOM dan akan ditindaklanjuti oleh BPOM. (B.116/B.99)**
Sumber: klik-galamedia.com, Rabu, 03 Juni 2009
Selain dendeng sapi, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan empat merek abon sapi yang terbukti mengandung DNA babi. Terkait penemuan tersebut, BPOM RI telah melakukan penarikan serta pemusnahan produk tersebut.
Abon sapi yang ditarik dari pasaran tersebut, yaitu abon sapi gurih cap "Kepala Sapi" (250 g), abon sapi cap "Limas" (100 g), abon sapi asli cap "A.C.C.", dan abon sapi spesial cap "Dua Dinar Bandung" (80 g).
Kepala Sertifikasi dan Layanan Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Bandung, Siti Nuraniah yang dihubungi wartawan, Selasa (2/6) mengatakan, berdasarkan surat penjelasan dari BPOM RI, tiga produk abon sapi, yaitu cap Kepala Sapi, Limas, dan A.C.C., selain positif mengandung DNA babi, nomor SP yang tercantumnya pun merupakan nomor SP produk lain. Sedangkan abon sapi cap Dua Dinar Bandung, meski mencantumkan logo halal, ternyata tidak memiliki sertifikat halal.
Sedangkan 9 produk dendeng sapi yang diinstruksikan BPOM RI untuk segera ditarik dan dimusnahkan adalah dendeng sapi istimewa Beef Jerky "Lezaaat" (100 g), "999" (250 g), Kepala Sapi (250 g), Limas (100 g), A.C.C, "Dua Daun Cabe" (200 g), "Brenggolo" Kwalitet Istimewa (200 g), "Brenggolo" Kwalitet Istimewa-Giling (200 g), dan Dua Dinar Bandung (80 g).
Siti mengatakan, setelah menerima surat instruksi dari BPOM RI, pihaknya langsung menyisir produk-produk tersebut di pasaran. Siti berharap, dengan adanya sosialisasi produk terlarang tersebut, warga menghentikan penjualan dan apabila ada yang menemukan produk yang dilarang beredar tersebut di pasaran, harap segera melaporkannya ke BBPOM RI melalui layanan Unit Pengaduan Konsumen dengan No. telepon 021-4263333.
Selidiki produsen
Sementara itu, Sri Mudjiartiningsih, Kepala UPTD Badan Penelitian Penyakit Hewan dan Kesmafet (BPPHK) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, mengatakan, sejak Januari 2009, pihaknya telah melakukan penelitian dendeng dan abon sapi. Dari 101 sampel yang diberikan BPOM, ternyata ada 10 dendeng dan 1 abon merek "Monas" yang mengandung daging babi.
Dendeng dimaksud, di antaranya dendeng dengan merek Brenggolo, Kepala Sapi, Dua Dinar, "Titiran", 999, dan "Piala Emas". "Dendeng Kepala Sapi ditemukan di sekitar Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Kota Cimahi. Sementara dendeng Brenggolo dan Titiran ditemukan di daerah Cianjur, Piala Mas ditemukan di Bogor," jelasnya.
Hasil temuan tersebut telah dilaporkan kepada BPOM dan akan ditindaklanjuti oleh BPOM. (B.116/B.99)**
Sumber: klik-galamedia.com, Rabu, 03 Juni 2009
Comments :
0 komentar to “4 Merek Abon Positif Mengandung DNA Babi”
Posting Komentar