SOREANG, (PR).-
Aksi kekerasan terhadap pasangan suami istri warga Kampung Bangsalbahe RT 2 RW 5, Desa Sukamulya, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung yang berakhir dengan kematian Eni (45) Selasa (2/6) lalu, ternyata sudah direncanakan tersangka AZ (20) sejak jauh-jauh hari.
"Sebulan sebelumnya, tersangka sempat menyatakan niatnya untuk membunuh Eni karena tidak tahan dengan ejekan yang selalu ditujukan kepadanya. Ia sempat mengajak saya untuk membantunya menjalankan aksi tersebut, tapi saya tolak," kata Wahyu (23), rekan tersangka yang hadir dalam rekonstruksi di Kompleks Bumi Parahyangan Kencana, Kab. Bandung, Selasa (9/6).
Rekonstruksi sengaja tidak dilakukan di lokasi kejadian demi alasan keamanan. Alasannya, sebelumnya sudah ada informasi, keluarga tersangka memperoleh intimidasi dari warga sekitar.
Kekesalan yang tidak terbendung setelah enam tahun lamanya selalu diperlakukan tidak menyenangkan oleh korban akhirnya membuat tersangka nekat melancarkan aksi tersebut seorang diri. Berbekal sebilah golok dan sebilah samurai, tersangka yang sehari-hari berjualan makanan itu langsung menuju rumah korban.
Kebetulan saat itu korban dan suaminya, Emed (70), sedang tertidur lelap. Eni yang menjadi incaran utama langsung digorok lehernya dengan golok. Suara gaduh dan erangan kesakitan Eni membuat Emed terbangun.
Emed sempat memberikan perlawanan saat tersangka hendak menyakitinya. Namun, upayanya kandas begitu tersangka langsung mengeluarkan samurai dan membacokkannya ke arah kepala Emed. Setelah melumpuhkan kedua korban, tersangka lantas melarikan diri ke arah Gunung Singa yang masih berada di wilayah Kec. Kutawaringin.
Lancar
Sejak awal rekonstruksi dilakukan, tersangka begitu lancar mempraktikkan adegan demi adegan, persis seperti yang disampaikannya di berkas acara pemerikasaan (BAP).
"Dari 24 adegan yang diperagakan, cukup jelas terlihat adanya rangkaian perbuatan yang terencana. Tergambar juga modus operandi yang melatarbelakangi tersangka melakukan aksi tersebut, yaitu karena dendam yang memunculkan rasa ingin membunuh," kata Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus melalui Kasatreskrim Ajun Komisaris Legawa Utama. (A-184)***
Aksi kekerasan terhadap pasangan suami istri warga Kampung Bangsalbahe RT 2 RW 5, Desa Sukamulya, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung yang berakhir dengan kematian Eni (45) Selasa (2/6) lalu, ternyata sudah direncanakan tersangka AZ (20) sejak jauh-jauh hari.
"Sebulan sebelumnya, tersangka sempat menyatakan niatnya untuk membunuh Eni karena tidak tahan dengan ejekan yang selalu ditujukan kepadanya. Ia sempat mengajak saya untuk membantunya menjalankan aksi tersebut, tapi saya tolak," kata Wahyu (23), rekan tersangka yang hadir dalam rekonstruksi di Kompleks Bumi Parahyangan Kencana, Kab. Bandung, Selasa (9/6).
Rekonstruksi sengaja tidak dilakukan di lokasi kejadian demi alasan keamanan. Alasannya, sebelumnya sudah ada informasi, keluarga tersangka memperoleh intimidasi dari warga sekitar.
Kekesalan yang tidak terbendung setelah enam tahun lamanya selalu diperlakukan tidak menyenangkan oleh korban akhirnya membuat tersangka nekat melancarkan aksi tersebut seorang diri. Berbekal sebilah golok dan sebilah samurai, tersangka yang sehari-hari berjualan makanan itu langsung menuju rumah korban.
Kebetulan saat itu korban dan suaminya, Emed (70), sedang tertidur lelap. Eni yang menjadi incaran utama langsung digorok lehernya dengan golok. Suara gaduh dan erangan kesakitan Eni membuat Emed terbangun.
Emed sempat memberikan perlawanan saat tersangka hendak menyakitinya. Namun, upayanya kandas begitu tersangka langsung mengeluarkan samurai dan membacokkannya ke arah kepala Emed. Setelah melumpuhkan kedua korban, tersangka lantas melarikan diri ke arah Gunung Singa yang masih berada di wilayah Kec. Kutawaringin.
Lancar
Sejak awal rekonstruksi dilakukan, tersangka begitu lancar mempraktikkan adegan demi adegan, persis seperti yang disampaikannya di berkas acara pemerikasaan (BAP).
"Dari 24 adegan yang diperagakan, cukup jelas terlihat adanya rangkaian perbuatan yang terencana. Tergambar juga modus operandi yang melatarbelakangi tersangka melakukan aksi tersebut, yaitu karena dendam yang memunculkan rasa ingin membunuh," kata Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus melalui Kasatreskrim Ajun Komisaris Legawa Utama. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “AZ Membunuh Eni Karena Sering Diejek”
Posting Komentar