SOREANG, (PR).-
Partisipasi warga Kab. Bandung mengikuti Program Ketahanan Keluarga (PKK) masih rendah, ditandai dengan tingkat keikutsertaan yang rata-rata masih di bawah 50%. Bahkan, partisipasi warga dalam mengikuti Program Bina Keluarga Remaja hanya sekitar 20%.
"Padahal, masa remaja merupakan masa yang rentan akan sejumlah permasalahan semisal penyakit menular seksual, narkotika dan zat aditif, seks bebas, serta pernikahan dini," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Bandung M. Hairun di Kantor Kecamatan Banjaran, Selasa (9/6).
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dalam Program Bina Keluarga Remaja. Bisa dengan memberikan konsultasi langsung di pusat konsultasi remaja atau melalui penyuluhan yang disampaikan kader-kader bina keluarga.
Di tiap-tiap kecamatan telah tersedia kader-kader yang memang dipersiapkan untuk menyukseskan program tersebut, termasuk memberikan penyuluhan dalam Program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Lansia, dan Bina Lingkungan Keluarga.
"Sekarang ini kami bermaksud menguji sekaligus mengukur tingkat pemahaman para kader atas materi yang telah mereka peroleh selama ini lewat lomba cerdas cermat," kata Hairun.
Lomba cerdas cermat yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Keluarga Nasional itu diikuti sembilan tim yang berasal dari sembilan kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Kec. Baleendah, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, Cimaung, Pangalengan, Cangkuang, Soreang, dan Kec. Katapang.
Sementara itu, di mata Camat Banjaran Iman Irianto, kehadiran kader-kader tersebut tidak hanya bermanfaat untuk menggalakkan kembali Program Keluarga Berencana (KB). "Peran mereka lebih dari itu. Mereka banyak membantu dalam melakukan pendataan," katanya. (A-184)***
Partisipasi warga Kab. Bandung mengikuti Program Ketahanan Keluarga (PKK) masih rendah, ditandai dengan tingkat keikutsertaan yang rata-rata masih di bawah 50%. Bahkan, partisipasi warga dalam mengikuti Program Bina Keluarga Remaja hanya sekitar 20%.
"Padahal, masa remaja merupakan masa yang rentan akan sejumlah permasalahan semisal penyakit menular seksual, narkotika dan zat aditif, seks bebas, serta pernikahan dini," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Bandung M. Hairun di Kantor Kecamatan Banjaran, Selasa (9/6).
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dalam Program Bina Keluarga Remaja. Bisa dengan memberikan konsultasi langsung di pusat konsultasi remaja atau melalui penyuluhan yang disampaikan kader-kader bina keluarga.
Di tiap-tiap kecamatan telah tersedia kader-kader yang memang dipersiapkan untuk menyukseskan program tersebut, termasuk memberikan penyuluhan dalam Program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Lansia, dan Bina Lingkungan Keluarga.
"Sekarang ini kami bermaksud menguji sekaligus mengukur tingkat pemahaman para kader atas materi yang telah mereka peroleh selama ini lewat lomba cerdas cermat," kata Hairun.
Lomba cerdas cermat yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Keluarga Nasional itu diikuti sembilan tim yang berasal dari sembilan kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Kec. Baleendah, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, Cimaung, Pangalengan, Cangkuang, Soreang, dan Kec. Katapang.
Sementara itu, di mata Camat Banjaran Iman Irianto, kehadiran kader-kader tersebut tidak hanya bermanfaat untuk menggalakkan kembali Program Keluarga Berencana (KB). "Peran mereka lebih dari itu. Mereka banyak membantu dalam melakukan pendataan," katanya. (A-184)***
Comments :
0 komentar to “Rendah, Partisipasi Warga Ikuti PKK”
Posting Komentar