Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

10 Juni 2009

Manisnya Stroberi California...

STROBERI petik sendiri memang asyik. Namun, apakah Anda sering marah ketika menikmati stroberi? Ingin mendapatkan rasa manis malah rasa kecut atau haseum yang didapat?

Petani di Kab. Bandung saat ini sedang membudidayakan stroberi varietas baru, yakni california yang rasanya manis. Warna stroberi yang merah menandakan buahnya sudah matang, tidak seperti stroberi lainnya yang kadang masih putih kekuningan.

Stroberi unggul ini pun harganya cukup tinggi, sampai Rp 67.000,00 per kilogram karena membutuhkan perlakuan tanam dan panen yang berbeda. Sedangkan stroberi biasa harganya Rp 20.000,00 sampai Rp 25.000,00 per kilogram.

"Stroberi california memiliki kadar gula sampai 12,7%, sedangkan stroberi biasa 9%-11%," kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Distanhutbun) Kab. Bandung Ir. Tisna Umaran, di ruang kerjanya, Selasa (9/6).

Untuk menghasilkan stroberi kualitas tinggi, kata Tisna, butuh perlakuan khusus. Tanaman harus berada di rumah plastik. "Hal ini untuk menghindarkan tanaman dari jamur yang bisa merusak stroberi," ujarnya.

Petani juga harus memantau tanamannya setiap saat, terutama tingkat kematangan buahnya. "Umumnya petani memanen stroberi tanpa memperhatikan tingkat kematangan sehingga warna buah masih kuning. Akibatnya, rasa stroberi tidak manis, malah haseum," katanya.

Stroberi bisa dipanen dua hari sekali, namun khusus stroberi california saat memanen tidak boleh memakai tangan. "Kesegaran stroberi yang sudah tersentuh tangan hanya empat hari, sedangkan bila tidak tersentuh bisa sampai seminggu," ujarnya.

Stroberi california juga harus langsung dimasukkan ke ruangan pendingin untuk menjaga kesegarannya. "Daerah Rancabali sudah memproduksi stroberi california melalui Asosiasi Agrobisnis dan Pariwisata (Asgita). Namun, jumlah produksinya baru memenuhi 25% kebutuhan konsumen DKI Jakarta," katanya.

Setiap bulan, menurut Tisna, produksi stroberi california baru mencapai sekitar 1,5 ton dari areal 68 hektare. "Petani kesulitan memenuhi permintaan. Akibatnya, konsumen DKI Jakarta seperti restoran Jepang memilih impor dari Korea Selatan," katanya.

Untuk itu, Distanhutbun Kab. Bandung sedang giat mengganti tanaman stroberi lokal kepada jenis california.

"Banyak petani stroberi di Rancabali, Ciwidey, dan Pasirjambu yang beralih ke sayuran karena stroberi lokal kurang menguntungkan. Tetapi, menanam stroberi california, hasilnya jauh berbeda," katanya.

Namun, stroberi lokal juga masih dipelihara untuk keperluan pariwisata, yakni "stroberi petik sendiri". "Saat ini petani stroberi california membutuhkan cool storage untuk pengiriman ke konsumen. Pemkab Bandung belum bisa membantu sehingga petani sebaiknya menyisihkan labanya untuk membeli alat itu," katanya. (Sarnapi/"PR")***

Comments :

0 komentar to “Manisnya Stroberi California...”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET