Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

17 Juni 2009

Kematian Euis Belum Jelas

NGAMPRAH, (PR).-

Kabar kematian Euis Komariah (28), tenaga kerja wanita (TKW) warga Kp. Pasirtengah RT 3 RW 11, Desa Mandalamukti, Kec. Cikalongwetan, Kab. Bandung Barat belum sepenuhnya diyakini oleh keluarganya. Pasalnya, fakta kematian Euis hingga kini belum bisa dibuktikan. Perwakilan Indonesia di Riyadh, Arab Saudi, hanya memberitahukan kematian Euis dan menyerahkan sisa jumlah gaji Euis yang bekerja sejak 2006 lalu.

Demikian diungkapkan oleh suami Euis, Cecep Deni Hidayat (33) yang ditemui di rumahnya, Selasa (16/6). Menurut Cecep, apabila istrinya benar-benar dinyatakan meninggal dunia di Riyadh, setidaknya barang-barang yang dimiliki Euis akan kembali bersama sisa gaji Euis. Nyatanya, Perwakilan RI di Riyadh malah memberikan sisa gaji Euis sebesar 3.000 dolar AS.

"Sampai saat ini, saya hanya diberitahukan bahwa istri saya meninggal dan tidak tahu di mana dan penyebabnya apa. Kabarnya pun berasal dari aparat Bandung Barat yaitu Pak Sutrisno dari Disnaker melalui Kades Mandalamukti. Selasa (26/5) lalu, kami ke Jakarta untuk menelusuri kebenaran berita tersebut ke Depnakertrans," katanya.

Dalam laporan kematian yang disampaikan Perwakilan RI di Riyadh, kata Cecep, memang tidak mencantumkan nama perusahaan penyalur tenaga kerjanya. Dengan demikian, hal itu menyulitkan untuk mengetahui kejelasan tempat Euis bekerja. Namun, setelah ditelusuri, perusahaan yang memberangkatkan Euis ke Riyadh itu ternyata Abdillah Putra Tamala Labour Supplier yang beralamat di Jakarta Timur.

"Perusahaan tersebut bersedia untuk bertanggung jawab dengan menyelidiki di mana keberadaan Euis. Mereka meminta waktu dua minggu untuk mencari keberadaan Euis. Namun, ketika saya kemarin (Senin, 15/6) ke Jakarta, katanya belum ada perkembangan," tutur bapak dua anak itu.

Cecep mengakui, sempat menghubungi majikan Euis di kota Jizyan Jurbutan untuk memastikan keberadaan Euis. Sayangnya, majikan Euis yang bernama Ali Abdullah Ghowani tersebut menyangkal mempunyai pembantu rumah tangga dari Indonesia. Setelah panggilan pertama yang dilakukan oleh Cecep, telefon genggam milik majikan Euis tersebut tidak bisa dihubungi lagi.

Sekali gaji

Cecep mengungkapkan, semenjak kepergian Euis ke Riyadh pada tahun 2006 lalu, dia sempat mengirimkan uang satu bulan gaji ke tanah air sebesar Rp 1,3 juta pada dua bulan pertama bekerja. Setelah itu, Euis tidak pernah menelefon dan mengirimkan uang lagi.

"Istri saya menelefon lagi ketika awal 2007. Dia menceritakan sering menjadi sasaran pemukulan dan penyiksaan majikannya. Dia ingin segera pulang ke tanah air. Dari sana, saya ke Jakarta dan langsung menanyakan ke sponsor Euis agar membantu kepulangan Euis," ucapnya. Kenyataannya, ia malah tak diberi kepastian dan kejelasan. Janji-janji yang diberikan ternyata tidak pernah ditepati.

Pada 2007 tersebut, Cecep pun sempat mencari keberadaan Euis melalui sponsor yang memberangkatkan Euis. Sponsor tersebut akan menelusuri keberadaan Euis dengan meminta biaya. Namun, hasilnya tetap saja nihil.

Cecep menegaskan, dia dan keluarga meminta agar perusahaan penyalur Euis ke Riyadh bertanggung jawab sepenuhnya. Kalau mereka melanggar janji, dia akan menuntutnya. (A-183)***

Comments :

0 komentar to “Kematian Euis Belum Jelas”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET