SOREANG, (PR).-
Pemkab Bandung diminta segera membebaskan tanah untuk pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) daripada membangun jalan arteri Soreang-Mekar Rahayu. Jalan tol Soroja sampai kini masih belum jelas nasibnya meski sudah ada komitmen dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, dan Pemkab Bandung untuk mengalokasikan anggaran pembebasan tanah.
Desakan itu dikemukakan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Kab. Bandung (FPKB) saat diterima Komisi C DPRD Kab. Bandung, Senin (8/6). "Warga sudah lama menunggu realisasi pembangunan jalan tol Soroja," kata Ketua FPKB, Hidayat Bastaman.
Menurut Hidayat, jalan tol Soroja sudah ditawarkan ke investor selama tiga tahun terakhir ini, namun belum ada pengusaha yang berminat. "Akhirnya pemerintah bergotong royong untuk mendanai pembebasan tanah yang mencapai Rp 265 miliar. Saat ini, calo-calo tanah yang sebagian besar dari luar Kab. Bandung sudah menguasai tanah yang akan dijadikan jalan tol itu," katanya.
FPKB juga meminta Pemkab Bandung mengalihkan anggaran Rp 43 miliar pembangunan jalan arteri dari Soreang-Mekar Rahayu yang tercantum dalam APBD 2009. "Lebih baik anggaran Rp 43 miliar dialihkan untuk pembebasan tanah jalan tol untuk memutus mata rantai calo tanah," katanya.
Sekretaris Komisi C, M. Ikhsan mengatakan, pembangunan jalan tol Soroja diperkirakan menelan dana Rp 1,39 triliun. Dana pembebasan tanah Rp 265 miliar, 50 persen berasal dari pemerintah pusat dan 30 persen dari Pemprov Jabar, Pemkot Bandung Rp 18 miliar, dan Pemkab Bandung Rp 21,7 miliar.
Akan tetapi, pemerintah pusat baru bersedia menganggarkan Rp 10 miliar. "Harus ada gebrakan agar jalan tol Soroja segera direalisasikan," katanya.
Akses jalan dari Kota Bandung menuju Kab. Bandung, seperti Jln. Kopo, Jln. Nanjung, Jln. M. Toha, dan Jln. Buahbatu sudah tidak mampu menampung perkembangan dinamika warga. Tempat-tempat pariwisata di Ciwidey, Rancabali, ataupun Pangalengan juga belum berkembang pesat akibat keterbatasan jalan aksesnya. "Kalau ada tol Soroja, bus-bus wisata tidak terjebak kemacetan," katanya. (A-71)***
Pemkab Bandung diminta segera membebaskan tanah untuk pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) daripada membangun jalan arteri Soreang-Mekar Rahayu. Jalan tol Soroja sampai kini masih belum jelas nasibnya meski sudah ada komitmen dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, dan Pemkab Bandung untuk mengalokasikan anggaran pembebasan tanah.
Desakan itu dikemukakan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Kab. Bandung (FPKB) saat diterima Komisi C DPRD Kab. Bandung, Senin (8/6). "Warga sudah lama menunggu realisasi pembangunan jalan tol Soroja," kata Ketua FPKB, Hidayat Bastaman.
Menurut Hidayat, jalan tol Soroja sudah ditawarkan ke investor selama tiga tahun terakhir ini, namun belum ada pengusaha yang berminat. "Akhirnya pemerintah bergotong royong untuk mendanai pembebasan tanah yang mencapai Rp 265 miliar. Saat ini, calo-calo tanah yang sebagian besar dari luar Kab. Bandung sudah menguasai tanah yang akan dijadikan jalan tol itu," katanya.
FPKB juga meminta Pemkab Bandung mengalihkan anggaran Rp 43 miliar pembangunan jalan arteri dari Soreang-Mekar Rahayu yang tercantum dalam APBD 2009. "Lebih baik anggaran Rp 43 miliar dialihkan untuk pembebasan tanah jalan tol untuk memutus mata rantai calo tanah," katanya.
Sekretaris Komisi C, M. Ikhsan mengatakan, pembangunan jalan tol Soroja diperkirakan menelan dana Rp 1,39 triliun. Dana pembebasan tanah Rp 265 miliar, 50 persen berasal dari pemerintah pusat dan 30 persen dari Pemprov Jabar, Pemkot Bandung Rp 18 miliar, dan Pemkab Bandung Rp 21,7 miliar.
Akan tetapi, pemerintah pusat baru bersedia menganggarkan Rp 10 miliar. "Harus ada gebrakan agar jalan tol Soroja segera direalisasikan," katanya.
Akses jalan dari Kota Bandung menuju Kab. Bandung, seperti Jln. Kopo, Jln. Nanjung, Jln. M. Toha, dan Jln. Buahbatu sudah tidak mampu menampung perkembangan dinamika warga. Tempat-tempat pariwisata di Ciwidey, Rancabali, ataupun Pangalengan juga belum berkembang pesat akibat keterbatasan jalan aksesnya. "Kalau ada tol Soroja, bus-bus wisata tidak terjebak kemacetan," katanya. (A-71)***
Comments :
0 komentar to “Lahan untuk Tol Soroja Harus Segera Dibebaskan”
Posting Komentar