Fadli Akhirnya Boleh Pulang

SOREANG, (PR).-
Setelah menjalani perawatan empat puluh hari di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, Fadli Sobarna (2), penderita gizi buruk asal Kampung Cisalak RT 1 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, diperbolehkan pulang Jumat (24/7). Dengan pemberian makanan cair yang kadar kalorinya ditingkatkan secara bertahap, selama perawatan, berat badan Fadli kini sudah mencapai 9,6 kg, saat masuk dulu bobotnya hanya 6,3 kg.

"Dengan berat badan sekarang ini, Fadli sudah masuk kategori bergizi baik, sehingga akhirnya kami izinkan pulang. Sebab, jika dibiarkan lama-lama di sini, ada kemungkinan tertular penyakit dari pasien lain," kata dr. Budi Risjadi, Sp. A., M.Kes. yang menangani Fadli selama ini. Hal tersebut dikatakannya kepada wartawan, Jumat (24/7), sesaat sebelum mengantarkan kepulangan Fadli ke rumahnya.

Selain berat badannya yang berangsur normal, kondisi Fadli pun diakui Ade Margandi (42), sang ayah, sudah membaik. Kini, Fadli tidak lagi rewel dan sudah bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. "Sekarang sedang belajar jalan," ujarnya.

Budi memastikan, meskipun pernah menjadi penderita gizi buruk, perkembangan Fadli selanjutnya tidak akan mengalami gangguan. Kondisi kejiwaan, mental, pertumbuhan, dan perkembangannya akan kembali normal seperti anak lainnya.

"Asalkan setelah pulang ke rumah, Fadli tetap mendapatkan asupan nutrisi bergizi yang cukup dan tetap rajin kontrol ke rumah sakit," kata Budi.

Bila asupan nutrisi terganggu, ia khawatir kondisi Fadli akan kembali terganggu dan mengalami gizi buruk untuk kedua kalinya.

Ikut posyandu

Untuk memastikan hal tersebut, ia berharap keluarga Fadli di kemudian hari bisa lebih rajin mengikuti kegiatan, yang dilaksanakan posyandu setiap bulannya. Selain itu, peran aktif dari kader PKK dan petugas puskesmas setempat, perlu ditingkatkan untuk memantau terus kondisi Fadli. Dengan demikian, jika ditemukan hal-hal menyimpang bisa terdeteksi dan tertangani lebih dini.

Camat Cangkuang Uka Suska Puji Utama mengatakan, akan lebih intensif lagi memerhatikan kesehatan warganya. Kader posyandu akan dikerahkannya, untuk menjemput langsung ke rumah warga yang masih enggan mengikuti kegiatan-kegiatan posyandu. Selain itu, warga pun diminta aktif untuk melaporkan setiap temuan yang mereka jumpai. "Saya tidak mau kejadian ini terulang lagi," ujarnya. (A-184)***