Peserta BGC Mulai Memunculkan Ide Kreatif

BANDUNG, (PR).-

Sejumlah RW peserta Bandung Green and Clean (BGC), mulai memunculkan ide kreatif tentang lingkungan di Kota Bandung. Ide tersebut muncul dari warga yang menginginkan perbaikan kualitas lingkungannya. Hal itu sejalan dengan prinsip kegiatan BGC yang berupaya membangun kesadaran lingkungan dari masyarakat.

Kepala Lembaga Penerapan Teknologi Tepat Guna (LPTTG) Rohadjie Trie, Sabtu (25/7) di Bandung, memaparkan, setelah diluncurkan tiga bulan lalu, mulai ada perubahan di sejumlah RW peserta BGC. Sosialisasi yang dilakukan, memotivasi warganya untuk membuat perubahan di lingkungannya. Tidak hanya soal pengelolaan sampah, warga juga mewacanakan sejumlah program untuk memoles lingkungannya agar terlihat indah.

"Pengelolaan sampah mulai berubah, karena warga melakukan pemilahan sendiri dan membuat kompos. Kini, mereka juga mencanangkan menanam tanaman obat dan tanaman buah. Bahkan, ada upaya membuat pertanian kota ataupun perikanan kota," ujarnya.

RW 09, Kel. Cikawao, Kec. Lengkong, Kota Bandung, 75 persen kawasannya padat penduduk. "Meskipun penghijauan di permukiman padat penduduk masih jarang, namun setelah mengikuti program ini warga mulai menanam tanaman hias dan obat keluarga. Warga juga mulai menata kembali taman RW," ucapnya.

Arang briket

Menurut Rohadjie, warga sudah bertekad mengelola sampah yang dihasilkan. Sampah organik dikumpulkan di kantor RW untuk kemudian diolah menjadi kompos. "Bahkan, mereka telah berhasil membuat arang briket dari sampah organik. Hasil uji coba, menunjukkan hasil cukup baik. Api yang dihasilkan cukup panas," tuturnya.

Perubahan tersebut, menurut Rohadjie, memberikan dampak positif bagi warga di kawasan tersebut. Ia berharap, hal itu dapat dirasakan dalam lingkup yang lebih luas lagi untuk mewujudkan Kota Bandung hejo resik euy…! (A-188)***