Jaringan Noordin Menguat

JAKARTA, (PR).-

Jaringan teroris di Indonesia ternyata lebih besar dan lebih berpengalaman dari yang selama ini diperkirakan banyak pihak. Upaya perekrutan yang dilakukan di Indonesia sangat mudah.

Analis International Crisis Group (ICG) mengatakan, perekrutan anggota baru dalam jaringan yang dibangun Noordin M. Top (41) terus berkembang dan semakin luas.

"Lebih dari sebulan setelah pengeboman hotel 17 Juli di Jakarta, jaringan Noordin justru semakin meluas dan menjadi lebih berpengalaman dari sebelumnya. Noordin mungkin masih menjadi ’komandan’, tetapi dia memiliki sejumlah orang kepercayaan yang sangat luar biasa saat melakukan debut pertamanya dalam pengeboman hotel," demikian dinyatakan ICG dalam laporannya seperti dilansir AFP, Kamis (27/8).

Noordin saat ini menjadi tersangka teroris paling dicari di Indonesia, bahkan jaringannya disebut sebagai "Al Qaeda di Kepulauan Melayu". Dia diduga menerima dukungan langsung dari Al Qaeda saat peristiwa bom Marriott I tahun 2003 lalu, yang menewaskan dua belas orang, namun hingga kini dugaan itu belum bisa dibuktikan.

Polisi telah menewaskan 3 anggota jaringan Noordin dan

menangkap 5 orang lainnya yang diduga terlibat, termasuk Mohamad Jibril Abdurahman, yang juga dikenal sebagai "Pangeran Jihad" yang diduga sebagai pihak yang mendanai pengeboman pada Juli lalu.

Kendati demikian, analis ICG Sidney Jones mengatakan, Mohamad Jibril bukanlah anggota jaringan Al Qaeda, tetapi dia diketahui pernah berhubungan dengan kelompok Osama bin Laden beberapa waktu lalu.

Mantan

Sementara itu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan, Mohamad Jibril alias Ricky Ardhan merupakan mantan anggota kelompok Al Qaeda. Polisi pun akan mengumumkan proses penangkapan Jibril dalam waktu 7 x 24 jam.

Kapolri mengungkapkan hal itu saat menjawab pertanyaan

wartawan seusai buka puasa di Istana Negara, Jakarta, kemarin. "Ya (dia bekas anggota Al Qaeda). Akan tetapi, biarkan proses berjalan," ungkapnya.

Kapolri berjanji akan segera memberi tahu pihak keluarga terkait dengan penangkapan Mohamad Jibril. Pengumuman itu akan disampaikan dalam waktu 7 x 24 jam. "Jadi tinggal enam hari lagi," ujarnya.

Polisi menetapkan Mohamad Jibril sebagai buronan kasus terorisme Selasa (25/8). Pemilik situs Arrahmah.com itu diduga terlibat dalam aksi pengeboman di Hotel J.W. Marriott dan Ritz-Carlton. Ia diduga telah mendanai kegiatan terorisme di Indonesia.

Bom bunuh diri di Hotel J.W. Marriott dan Ritz-Carlton beberapa waktu lalu telah menewaskan 9 orang, termasuk 2 pelaku bom bunuh diri dan 6 warga negara asing (WNA). Mereka kembali beraksi setelah "diam sejenak" selama empat tahun terakhir sejak peristiwa bom Bali II tahun 2005.

Datangi DPR

Ayah dari tersangka teroris Mohamad Jibril, Abu Jibril menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk meminta bantuan, Kamis (27/8).

Menurut dia, pengumuman buron atas anaknya oleh pihak kepolisian tersebut terlalu berlebihan. Sebab, anaknya tersebut tidak pernah menghilang atau melarikan diri. Kedatangan Abu Jibril diterima oleh Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI, Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin pun mengaku senang menerima aduan dari Abu Jibril hari ini.

Menurut Ngabalin, Abu Jibril dan keluarganya merupakan orang baik, sehingga sebenarnya tidak perlu dirisaukan. "Saya tak yakin dan tak percaya M. Jibril terlibat teroris," ujarnya.

Oleh karena itu, Ngabalin berjanji akan memperjuangkan nasib M. Jibril dengan mengupayakan pemanggilan Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ke parlemen. "Kedua pejabat itu harus mengklarifikasi prosedur penahanan M. Jibril yang dinilai keluarganya tak sesuai dengan hukum," ucap nya.

Dalam pertemuan di ruang pimpinan Komisi I, kemarin, Abu Jibril menyerahkan surat kepada Ngabalin yang sudah lama dikenalnya. Ngabalin sendiri menyatakan, seusai pertemuan surat itu akan disampaikan ke pimpinan Komisi Pertahanan. (A-154/Dtc)***