Oleh DJOKO SANTOSO
PADA saat ini kita sedang menjalankan ibadah khusus dalam bulan suci Ramadan yang dilaksanakan oleh umat Islam dengan cara berpuasa sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 183, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu kutiba `alaikumush shiyaamu kamaa kutiba `alal ladzina min qablikum la`allakum tattaquun. (Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa)".
Arti bertakwa adalah mematuhi atau taat kepada perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Salah satu perintah penting yang Allah sampaikan kepada umat manusia adalah untuk melakukan proses pembelajaran. Perintah ini diturunkan dalam surat Al Alaq ayat pertama, "Iqra` bismi rabbikal ladzii khalaq. (Bacalah! Dengan dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan)".
Kata iqra memiliki arti "bacalah" yang merupakan kata kerja perintah. Jika kita dalami, kata tersebut memiliki pengertian yang luas, sehingga bukan hanya membaca, namun juga mempelajari, mengajar, menyelidiki, mencari, mengerti, mengembangkan, dan mempelajari secara mendasar.
Dengan demikian, perintah "bacalah" yang diwahyukan sebagai wahyu pertama kepada Rasulullah Muhammad saw. memiliki cakupan yang luas yang jelas memerlukan inteligensi manusia untuk berkomunikasi dengan alam semesta sekelilingnya yang bersifat sebagai organisme hidup maupun tidak hidup. Pengertian alam semesta mencakup seluruh benda yang ada di alam semesta, proses yang terjadi maupun pemanfaatannya.
Keberadaan benda maupun proses yang ada di alam semesta senantiasa selalu mengikuti berbagai hukum alam seperti fisika, kimia, biologi, maupun geologi, yang pasti semuanya merupakan ciptaan Allah bersamaan dengan terbentuknya alam semesta maupun pada saat proses evolusinya. Kesemuanya dalam kehidupan sekarang kita sebut sebagai sains.
Jadi, jika kita ingin menjalankan perintah Allah sesuai dengan firman dalam Surat Al Alaq ayat 1 dan Al Baqarah ayat 183, menjadi kewajiban kita untuk mengerti, mempelajari hingga menguasai sains. Ini tantangan bagi kita umat manusia.
Jika kita ingin memanfaatkan semua benda hidup maupun benda tidak hidup di alam semesta ini, yang kita butuhkan adalah budi daya kita menggunakan hukum-hukum sains. Berbagai cara, metode, sistem, alat maupun bentuk lainnya untuk mengerti dan memanfaatkan semua yang ada di alam semesta kemudian kita kenal sebagai teknologi. Identik dengan sains, kita diperintahkan oleh Allah untuk mempelajari dan menguasai teknologi dengan baik.
Namun demikian, meskipun kita memanfaatkan seluruh isi alam semesta beserta lingkungannya untuk kesejahteraan kita, kelestarian atau keberlanjutan lingkungan tetap harus dijaga. Perintah untuk menjaga kelestarian lingkungan ini antara lain ada dalam Surat Al-Qashash ayat 77, "Wabtaghi fiimaa aataakal laahud daaral aakhirata walaa tansa nashiibaka minad dun-ya wa ahsin kamaa ahsanal lahu ilaika walaa tabghil fasaada fil ardhi, innallaaha yuhibbul mufsidiin(a)". Artinya, "Dan carilah (tuntutlah) kehidupan akhirat dengan yang Allah telah anugerahkan kepadamu (kebahagiaan, kenikmatan, rahmat, dll.) tetapi (dan) janganlah kamu melupakan kebahagiaan di dunia ini (kenikmatan dunia) dan berbuat baik (kepada orang), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan".
Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa puasa Ramadan memiliki arti yang penting bagi umat Muslim untuk dipahami dengan dalam. Dengan berpuasa kita berusaha menunjukkan ketakwaan kita kepada Allah. Dengan ketakwaan ini kita memiliki kewajiban untuk menguasai sains dan teknologi yang jelas diperintahkan Allah. Penguasaan sains dan teknologi selain kita gunakan untuk memahami penciptaan Allah juga untuk kesejahteraan kita.
Namun demikian, semuanya harus dilakukan secara bijak dan proporsional (berakhlak baik), artinya lingkungan alam kita senantiasa selalu terjaga. ***
Penulis, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB).
Comments :
0 komentar to “Ramadan dan Tantangan Dunia Sains & Teknologi”
Posting Komentar