MAKAM memang selalu akrab dengan bunga, baik berupa bunga yang ditaburkan oleh peziarah atau bunga yang sengaja ditanam dan juga berfungsi semacam tanda. Tetapi, menemukan makam dengan bunga plastik dalam pot yang ditaruh di atas makam, mungkin sesuatu yang unik. Inilah yang ditemukan di makam pendiri Kota Bandung, Rd. Adipati Wiranatakusumah II (1789-1829) dan istrinya Ny. Rd. Ayu Kendran.
Makam Bupati Bandung VI yang juga dikenal dengan Dalem Bandung ini terletak di Jln. Dalem Kaum, persis di bagian belakang Masjid Agung Jawa Barat, di tengah kepungan bangunan pertokoan. Dari arah Jln. Dalem Kaum, pintu gerbang menuju makam terletak di antara dua toko, berupa jalan kecil dengan gapura yang nyaris ditutupi oleh plang-plang toko. Setelah melewati Pos Hansip tampaklah pintu kecil bercat putih dengan plang di atasnya, bertuliskan "Situs Makam Pendiri Kota Bandung R.A. Wiranatakusumah II".
Kompleks makam itu tidak terlalu besar, lebih menyerupai kompleks pemakaman keluarga. Di dalamnya terdapat makam sejumlah keluarga dan kerabat R.A. Wiranatakusumah.
R.A. Wiranatakusumah II merupakan bupati yang memindahkan ibu kota Kab. Bandung dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke Bandung karena kerap diserang banjir. Bersamaan dengan itu, Gubernur Jenderal Daendels tengah membangun jalan Anyer-Panarukan yang melintasi kawasan yang kelak menjadi Kota Bandung. Pada masa itu kawasan yang bakal menjadi Kota Bandung masih berupa hutan dan rawa. Tempat yang ditetapkan ketika itu terletak di sebelah barat Sungai Cikapundung (alun-alun sekarang), tak jauh dari jalan yang akan dibangun menjadi Jalan Raya Pos.
Pada tanggal 25 September 1810 keluarlah besluit (keputusan) yang menyatakan perpindahan ibu kota Kab. Bandung dari Dayeuhkolot ke Cikapundung (Bandung). Tanggal dan bulan inilah yang menjadi penanda lahirnya kota Bandung.
Kini, hampir dua abad kemudian, makam founding fathers Kota Bandung itu berada di tengah keramaian kota yang didirikannya."Selain keluarga, banyak juga yang suka ziarah ke sini. Turis atau peziarah dari Jawa atau pejabat dari Kab. Bandung. Kalau pejabat dari Kota Bandung saya kurang tahu," ujar Purwanto, salah seorang hansip.
Hampir dua abad yang lalu, mungkin R.A. Wiranatakusumah II tidak akan pernah mengira hutan yang dibukanya itu akan menjadi kota dengan sebutan kota kembang. Tentunya itu bukanlah kembang plastik, seperti yang kini disimpan di atas makamnya. (Ahda Imran)***
dimanakah dimakamkan bupati RT Hasan Soemadipradja menjabat (1931-1935)
mohon dibantu saya kirimkan ke email symponi_indah@yahoo.com
amanda dinata